Scroll untuk membaca artikel
Hukum dan KriminalLampung Barat

Manfaatkan Jabatan Pegawai Bank Mandiri Tilep Dana 2 Miliar Lebih

5
×

Manfaatkan Jabatan Pegawai Bank Mandiri Tilep Dana 2 Miliar Lebih

Share this article
Manfaatkan Jabatan Pegawai Bank Mandiri Tilep Dana 2 Miliar Lebih
Manfaatkan Jabatan Pegawai Bank Mandiri Tilep Dana 2 Miliar Lebih

radartvnews.com – Atas dasar laporan ke kepolisian yang dilakukan Kepala Bank Syariah Mandiri Kepolisian Resot Kabupaten Lampung Barat akhirnya meringkus tersangka Yogi Andreas salah satu pegawai Bank Mandiri Syariah cabang Liwa Lampung Barat yang di duga melakukan penggelapan dana milik nasabah dan kantor tempat tersangka bekerja dengan total kerugian hingga Rp 2.263.000.000,-.

Menurut  Kapolres Lampung Barat  AKBP Andy Kemala,S.Ik, M.M penggelapan dana yang dilakukan tersangka dilakukan sejak tanggal 8 Mei 2015 sampai dengan 04 April 2016 dimana tersangka Yogi Andreas melakukan pengambilan dana nasabah dari tabungan haji, tabungan BSM dan tabungan giro dimana pada bulan April 2016 tersangka mengganti dana nasabah yang dicurinya dengan mengunakan dana operasional Bank hingga akhirnya terbongkar setelah adanya audit internal, mulusnya perbuatan tersangka tersebut lantaran menurut Kapolres Lampung Barat tersangka yang berstatus sebagai  wakil kepala Bank BSM cabang Liwa ini memiliki user dan password sebagai otorisas 1 sehingga dapat melakukan transaksi dan otorisasi ke  dana nasabah tanpa sepengetahuan dan persetujuan para nasabah.

Sementara itu dari tersangka sendiri barang bukti yang berhasil diamankan berupa mutasi rekening para nasabah mutasi rekening dana Bank mutasi rekening perantara, mutasi rekening tersangka, mobil hasil kejahatan, buku tabungan tersangka, buku tabungan perantara, dua unit hp, sarana permainan treding jual beli mata uang asing dan commudity, ATM atas nama tersangka dan kartu kredit tersangka, lebih lanjut tersangka akan di jerat dengan UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara dan denda hingga mencapai 200 miliar. (rnn/cat)