radartvnews.com- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Universitas Indonesia Zaadit Taqwa sebelumnya melakukan aksi mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo saat Jokowi menghadiri dies natalis UI, depok jumat lalu (2/2).
Kartu kuning diberikan sebagai peringatan kepada Jokowi atas berbagai masalah yang terjadi salah satunya gizi buruk di asmat yang sudah menewaskan puluhan orang.
Menyikapi hal tersebut ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se Lampung Muharomi Yogi Nugroho mengaku sangat mengapresiasi tindakan pemberian kartu kuning yang dilakukan oleh ketua BEM Universitas Indonesia.
“pemberian kartu kuning tersebut adalah bentuk kritikan bagi pemerintahan joko widodo yang dinilai lamban dalam menyelesaikan kasus gizi buruk dan wabah campak suku asmat,” kata Muharomi (6/2).
Dalam waktu dekat Aliansi Bem Lampung akan melakukan penggalangan dana bantuan bagi suku asmat, hasil donasi nantinya akan dihimpun dan diserahkan ke BEM UI, imbuh Muharomi.
Senada, Presiden BEM Universitas Lampung Fauzul Adhim mengatakan, dalam negara demokrasi sikap pemberian kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI terhadap Presiden Joko Widodo adalah hal yang biasa.
“itu dilakukan sebagai bentuk peringatan dari mahasiswa terhadap ketidakberhasilan pemerintah dalam menyejahterakan masyarakatnya, sikap paspamres yang ketika itu langsung menghentikan sikap ketua BEM UI Zaadit Taqwa juga keterlaluan, mahasiswa sebagai sosial kontrol pemerintah yang strategis dan kritis perlu menyampaikan aspirasinya,” kata Fauzul.
Diketahui Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menolak ajakan Presiden Joko Widodo untuk langsung meninjau kondisi suku asmat, Papua. Ketua BEM UI Zaadit Taqwa menegaskan jika pihaknya sudah berencana berangkat sendiri ke kabupaten asmat tanpa perlu bantuan Presiden Jokowi.
BEM UI juga merilis kampanye dan link atau tautan donasi melalui kitabisa.com untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia memberikan bantuan bagi warga asmat.(liz/san)
