Scroll untuk membaca artikel
Peristiwa

Direksi RSUDAM Membantah Pasien BPJS Tewas di Selasar

1
×

Direksi RSUDAM Membantah Pasien BPJS Tewas di Selasar

Share this article
viral video yang diduga pasien ditelantarkan Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, Manajemen RSUDAM membantah pasien ditelantarkan

Radartvnews.com- Dugaan penelantaran pasien kembali terjadi di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Kali ini pasien yang dirawat di selasar kelas tiga ruang nuri meninggal dunia, senin (10/2).

Direksi Rumah Sakit selasa pagi (11/2) membantah telah  menelantarkan Rezki Mediansori yang merupakan rujukan pasien BPJS mandiri asal Lampung Selatan. Rumah sakit mengklaim bahwa yang telah dilakukan telah sesuai dengan S0P.

Dari video yang tersebar di media sosial facebook keluarga pasien Muhamad Rezki Mediansori terlihat histeris mengetahui salah satu keluarganya meninggal dunia.

Warga desa palaspasemah palas Lampung Selatan ini  akan di pindahkan ke kamar rawat kelas tiga ruang nuri Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandar Lampung senin petang.

Pasien rujukan Rumah Sakit Bob Bazar ini sempat di titipkan di ruang Bougenvil usai mendapatkan perawatan di ruang HCU IGD pada  minggu 9 febuari 2020 lalu. Setelah dirujuk Rumah Sakit Bob Bazar Lampung Selatan dengan diagnosa deman berdarah Hepatitis (infeksi hati) dan gastro enteritis akut (diare).

Salah satu keluarga pasien yang berada di ruang nuri membenarkan kejadian yang sempat membuat heboh penghuni ruang rawat inap  nuri kemarin.  Rendi warga Lampung Barat menjelaskan pasien mengalami kejang kejang  saat akan memasuki kamar inap yang berada di ujung selasar.

Saat kejadian tim medis langsung melakukan tindakan namun korban meninggal dunia. Dia pun membenarkan bahwa ruang rawat inap kelas tiga nuri penuh dan harus menunggu sehingga tak jarang pasien harus di titipkan ruang rawat lain seperti kerabatnya yang sebelumnya harus menunggu.

“pasien mengalami kejang kejang saat akan memasuki kamar inap yang berada di ujung selasar, kelas tiga nuri penuh,” kata Rendi.

Sementara Direksi RSUDAM yang di temui usai melakukan rapat membenarkan kejadian yang membuat heboh media sosial ini. Namun, terkait info pasien ditelantarkan rumah sakit membantah.

Pasien berdasarkan rujukan BPJS kelas tiga sebelumnya dititipkan di ruang bogenvil dan akan dipindahkan ke ruang nuri karena saat pasien datang ruangan rawat kelas tiga khusus penyakit dalam pria ini penuh sehingga harus menunggu.

“sampai ruangan kejang kemudian keluarga panik dan ternyata meninggal keadaan bisa seperti itu, itu dipindahkan ke ruang nuri lengkap dengan alat dan petugas sudah menunggu, karena meninggal keluarga pasien marah memukul petugas sehingga tidak sempat dilakukan pertolongan,” kata Pad Dilangga.

Pad Dilangga menambabhkan untuk rawat inap yang berada di RSUDAM berjumlah 640 kamar yang terbagi dalam tiga kelas sementara 340 kamar di peruntukan untuk kelas tiga dan dibagi di beberapa ruangan. Terkadang pasien yang datang harus menunggu ruangan dikarenakan ruangan yang harusnya dipakai sedang penuh pasien.(rmd/san)