Scroll untuk membaca artikel
BandarlampungKesehatan

Jaga Kesehatan, Tidak Panik dan Tetap Bahagia

2
×

Jaga Kesehatan, Tidak Panik dan Tetap Bahagia

Share this article

radartvnews. com-Arus informasi terkait penyebaran virus Covid 19 terus bergulir. Hal ini membuat sebagian warga panik dan membuat khawatir yang berlebihan. Padahal seharusnya informasi yang bergulir sebaiknya menjadi upaya kita untuk lebih waspada namun tidak membuat takut.

Masalahnya dampak psikologis dapat membuat imunitas atau kekebalan tubuh kita dapat menurun. Sementara sebelum adanya vaksin terhadap virus ini, upaya membunuh keberadaan virus corona atau covid-19 yang paling efektif adalah imune atau kekebalan tubuh.

Salah satu upaya yang mesti dilalukan adalah dengan suasana bahagia yang tumbuh dari pribadi kita. Setelah upaya menjaga kebersihan dan mengikuti anjuran pemerintah melalui Dinas Kesehatan.

Menjadi penting untuk tetap bahagia sehingga tidak mengurangi gairah untuk melakukan aktivitas seperti ibadah, berolahraga maupun mengkonsumsi makanan sehat.


Psikolog Universitas Malahayati Lampung Dewi Lutfiana mengatakan bila setelah ikhtiar menjaga kebersihan doa adalah hal penting sebagai hamba yang beragama.

Ketika kita sadar bahwa setelah melakukan anjuran kebersihan agar terhindar dari Wabah Covid 19, serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa” ujar dosen psikologi Universitas Malahayati ini

Lalu apa itu kebahagiaan? Menurut Dewi Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang dimaknai oleh individu sehingga menciptakan perasaan senang dan kepuasan hati.

Pakar-pakar psikologi banyak membahas mengenai konsep kebahagiaan dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah regulasi diri.

Regulasi diri adalah pengarahan diri pada suatu tujuan. Mengatur diri dapat membantu membina dan meningkatkan kekuatan subyektif.

Regulasi diri dan kebahagiaan berhubungan satu sama lain. Regulasi diri secara relatif mendukung adanya aktivitas dan membantu pengendalian dorongan sehingga berdampak pada kesejahteraan emosi atau rasa bahagia.

Pada saat seseorang memiliki afek positif, seperti hati girang, puas, bangga, memiliki rasa kasih, kebahagiaan, dan rasa gembira yang meluap, ia mampu melakukan regulasi diri.

Kembali pada keadaan adanya perubahan di saat pandemik ini, informasi mengenai kasus yang ada serta perubahan aktivitas sehari-hari, terkadang orang menjadi bingung dengan apa yang harus dilakukan.

Emosi yang bergejolak dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Saat ketidakpastian terjadi, tentu rasa bahagia pun menjadi berkurang.

Yang perlu diketahui bahwa sebenarnya rasa bahagia sangat diperlukan oleh manusia. Banyak hasil riset menjelaskan bahwa ada kaitan rasa bahagia dengan kesehatan dan imunitas tubuh.

Yang terjadi pada tubuh adalah, ketika individu merasa bahagia, ada pelepasan hormon seperti oxytocin, dopamin, dan serotonin.

Ketiga hormon ini seringkali disebut sebagai hormon bahagia. Hormon-hormon ini diproduksi oleh hypothalamus.

Oxytocin memberikan efek adanya rasa relaks. Oxytocin juga memberi pengaruh pada sistem imun di tubuh manusia.

Dengan memahami pentingnya merasa bahagia dan keterkaitannya dengan sistem imun tubuh yang menjadi lebih kuat, maka sangat perlu menciptakan kebahagiaan itu, khususnya di masa pandemik ini. *(Tim)