Scroll untuk membaca artikel
Bandarlampung

Faperta Unila Bentuk Basic Enterpreneur Industri Peternakan

4
×

Faperta Unila Bentuk Basic Enterpreneur Industri Peternakan

Share this article
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk menghibahkan Teaching Farm Closed House kepada Fakultas pertanian (Faperta) Universitas Lampung

Radartvnews.com– Fakultas pertanian (Faperta) Universitas Lampung menerima hibah dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPI) berupa Teaching Farm Closed House. hibah ini merupakan aktivitas sosial dari program Coorporate Sosial Responsibility (CSR) Perusahaan.

Peresmian dan penandatanganan Hibah tersebut di selenggarakan secara Offline dan juga Online melalui Platform zoom meeting, Kamis 28/1, bertempat di gedung Aula fakultas setempat.

Dokumen MoU ditandatangani oleh Dekan Faperta Unila Prof.Dr.Irwan Sukri Banuwa dengan Vice president head of operation Poltry Integration Sumatera and West Jawa PT.CPI, Ir. Yosef Arisanto sekaligus peresmian dan Penandatanganan Prasasti secara simbolis oleh wakil rektor III Prof Dr.Yuliyanto.M.Si

Menurut Dekan Faperta Prof.Dr.Irwan Sukri Banuwa, hibah Ini merupakan upaya Fakultas dalam meningkatkan kualitas jurusan Peternakan Dan sebagai Tempat belajar dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa sehingga nantinya dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

Sebagaimana program pemerintah Kampus merdeka dan merdeka belajar, maka lanjut Irwan Sukri Banuwa teaching farm closed house bisa menjadi sarana bagi para mahasiswa dalam menjalankan aktivitas belajarnya. Agar nantinya Lulusan jurusan peternakan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri peternakan. Serta guna mewujudkan Lampung sebagai lumbung ternak, dimana peternakan sebagai sub sektor program pertanian Berjaya.

“Jadi MoU bukan cuma sekedar tanda tangan saja secara seremonial, tapi MoU ini ada isinya, ada tindak lanjut implementasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat Lampung” tegas Irwan Sukri Banuwa

Secara virtual Presiden Direktur PT.CPI di Jakarta HC Thomas Effendy menjelaskan bahwa, industri Peternakan saat ini menghadapi tantangan persaingan global, dimana import tidak dapat di cegah. Sehingga jika Indonesia tidak bisa menutup import daging ayam. Maka Indonesia hanya menjadi penonton.

“Kita ingin membangun manusia Indonesia yang siap kerja, siap berwirausaha,di bidang peternakan, saat ini industri peternakan sedang menghadapi persaingan global. Kalo kita gak bisa tutup import, maka kita cuma bisa nonton dan nikmati daging ayam saja, import dengan mudah bisa masuk. Kandang ayam ini sudah di lengkapi dengan teknologi modern pendingin ruangan yang sudah disesuaikan, jadi mahasiswa betah di kandang ayam bahkan tidur dengan ayam ” ujar Thomas

Untuk itu, lanjutnya dibutuhkan teknologi, dan teaching farm closed house ini dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa sebagai media sarana penelitian dan pembelajaran. Bukan cuma teknologi saja yang harus unggul karena teknologi hanyalah sebuah alat tak kalah penting menurut Thomas adalah sumber daya manusia yang berdaya saing yang memiliki kompetensi dan soft skill sehingga teaching farm closed house ini bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Diharapkan hibah ini dapat Menanamkan makna Basic Enterpreneur kepada mahasiswa, untuk itu perlunya “menej” oleh fakultas, Dosen dengan teknologi falisitas, sarana dan prasarana pendukung.

CSR PT.CPI sudah di mulai sejak tahun 2018, perusahaan ini berfokus pada bidang pendidikan. Diawal peralatan closed house yang di hibahkan hanya menampung kapasitas 3000 ekor ayam, saat ini bertambah 6000 ekor dengan nilai investasi sebesar Rp750 juta. Teaching farm closed house berada di lingkungan kampus Faperta jurusan Peternakan Unila dengan sistem manajemen Teknologi Modern.(vid/san)