Wisata Lampung

Atraksi Lumba-Lumba Pekon Kiluan Negeri Masuk 45 Top Nasional Desa Wisata Nusantara

766
MEMBANGGAKAN : Pekon Kiluan Negeri, Tanggamus masuk nominasi Desa Wisata Nusantara (DWN) 2023. (Foto Radar TV)

RADARTV : Atraksi lumba-lumba yang hanya ada di Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung masuk dalam jajaran top nasional Desa Wisata Nusantara (DWN) tahun 2023. Ini menjadikan satu lagi destinasi wisata di Provinsi Lampung masuk jajaran 45 nasional Lomba DWN tahun 2023.

Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023 merupakan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan komitmen mendorong pembangunan Desa melalui pengembangan Desa Wisata. LDWN 2023 dilaksanakan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes.

Penghargaan ini dimaksudkan sebagai apresiasi bagi desa yang sudah merintis dan mengembangkan obyek wisata di desanya yang dikelola oleh BUMDes. LDWN 2023 ditargetkan diikuti kurang lebih 3.000 desa dari 5.036 BumDesa pengelola desa wisata. ”Hadiah diperebutkan adalah total 1 miliar rupiah untuk 37 Desa pemenang, pemenang tematik dan pemenang favorit,” tulis di laman LMDN.

Lomba tahun 2023 ini dibagi dalam 2 kategori yaitu, kategori 1 adalah desa-desa dengan status IDM Sangat Tertinggal, Tertinggal dan Berkembang. Untuk kategori 2 status IDM Maju dan Mandiri. Atraksi lumba-lumba Pekon Kiluan Negeri sangat berpotensi masuk jajaran peraih penghargaan nasional. ”Malam Apresiasi akan dilaksanakan pada bulan November 2023,” tulisnya.

Masuknya Pekon Kiluan Negeri adalah andil potensi wisata berupa atraksi lumba – lumba dalam DWN ini sangat membanggakan. Karena mampu mengharumkan nama Provinsi Lampung sekaligus berpeluang meraih hadiah utama. Atraksi lumba-lumba hanya ada di perairan yang ada di Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan.

Masyarakat Pekon Kiluan Negeri sudah selayaknya bersyukur dan berbangga atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan ikan dengan sebutan latin delphinus atau dolphin dalam bahasa Inggris.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanggamus Suyanto mengatakan salah satu keunggulan DWN Pekon Kiluan Negeri adalah wisata eksotik, koloni lumba-lumba yang jarang sekali ada di Indonesia. Wisatawan dapat melihat langsung atraksi lumba-lumba berenang dan atraksi bebas di lautan dengan diantar Kelompok Sadar Wisata.

“Wisata yang langka. Pengunjung harus sudah melaut pagi pukul 06.00 WIB dengan naik perahu tradisional. Terdapat spot khusus lumba-lumba berenang,” ucapnya.

Setelah menempuh perjalanan sekira 30 sampai 60 menit, dalam cuaca bersahabat. Biasanya akan muncul rombongan lumba-lumba yang siap atraksi. Biasanya ikan yang bersahabat dengan manusia ini mengiringi perjalanan perahu nelayan. Dengan lincah dan manja, mereka akan atraksi bebas. Semisal berenang di tepian perahu dan berlompatan ke udara.

Biasanya akan banyak perahu membawa wisatawan lokal dan luar Lampung akan menuju rombongan atraksi lumba-lumba. Penumpang atau wisatawan yang kagum lantas akan bersorak kegirangan selama beberapa saat ke depan.

Atraksi Lumba – Lumba dan Laguna Gayau

Setelah puas melihat langsung atraksi lumba – lumba atau si dolpino. Wisawatan juga bisa menikmati ragam potensi wisata lainnya. Di sini, pengunjung juga masih bisa menikmati laguna atau sebuah kolam alam yang terbentuk secara alami. Melalui proses panjang, batu karang dihempas ombak dan gelombang laut, hingga membentuk lokasi berenang yang membanggakan.

“Untuk laguna gayau, merupakan kolam alami yang sangat memukau. Menyajikan sebuah spot wisata yang tidak ditemui atau jarang sekali ada di tempat lain,” ujarnya.

Di lokasi wisata alam, pengunjung bisa menikmati berenang dengan aman karena dikelilingi bebatuan yang cukup besar sebagai pelindung daeri ombak besar.

”Pengunjung tidak perlu takut akan terseret ombak maupun terkena hantaman ombak laut,” tanadasnya.

Transportasi dan Akomodasi

Akses menuju Pekon Kiluan Negeri terus dibenahi oleh pemerintah daerah. Yakni dengan pembangunan jalan provinsi oleh Pemprov Lampung. Hingga memudahkan kendaraan dan memangkas banyak waktu tempuh.

Di sana juga sudah tersedia home stay atau semacam cottage yang disediakan oleh warga dan pengusaha lokal. Penyedia jasa penginapan ini juga mendapat bimbingan untuk menyediakan jasa inap memenuhi standar pariwisata.

”Sudah banyak home stay dengan standar yang sangat baik. Baik kebersihan, layanan dan tentunya keramahan,” ungkapnya.

Melalui penyuluh wisata dan Pokdarwis juga terus dilaksanakan pengelolaan tempat wisata yang baik. Antara lain memperhatian kebersihan lingkungan wisata dari sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan pembinaan UMKM dari Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag).

“Termasuk menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) agar organisasi pekon bisa berjalan dengan baik,” jelasnya lagi.(*)

Exit mobile version