Way Kanan

Sudah 1 Bulan Pelaku Begal Sadis Di Way Kanan Belum Tertangkap

48
KORBAN BEGAL : Inilah Azwar Agil, tulang punggung keluarga yang menjadi korban keganasan begal di Waykanan. (Foto Dedy Tarnando)

WAYKANAN : Hari ini, Senin 18 September 2023, tepat sudah satu bulan kasus pembegalan sadis yang menewaskan Azwar Agil berlalu.

Namun kasus begal yang terjadi di jalan lintas Kampung Negeri Sungkai, sekira pukul 19.35 WIB, belum mampu diungkap oleh jajaran Polres Way Kanan.

Hal ini tentu beda penanganan dan keseriusan antara Polres Way Kanan dan Polres Tanggamus dalam menangani kasus serupa.

Sebelumnya, Polres Tanggamus hanya butuh waktu kurang dari tiga hari untuk menangkap pelaku begal atas korban Fadil.

Padahal jika dilihat dari konstruksi kasus, seharusnya penangan kasus begal di Waykanan lebih mudah. Karena ada saksi (dua rekan korban yang selamat) secara langsung melihat tiga orang pelaku.

“Sekali lagi, kalau polisi mau dan punya keinginan, bukan hal sulit untuk menangkap pelaku,” ujar H. Yanto, tokoh setempat.

Sebelumnya, Kapolres Waykanan AKBP Pratomo Widodo memastikan siap mengejar dan menangkap pelaku. Namun, sayang komitmen ini masih belum bisa dibuktikan.

Sebelumnya diberitakan, tindakan sadis komplotan pelaku begal menimpa Azwar Agil. Pemuda Kampung Gunung Sari, Kecamatan Gunung Labuhan, ini meninggal dunia di tempat setelah kepalanya ditembak dari jarak dekat oleh kawanan begal, pada Jumat 18 Agustus 2023, sekira pukul 19.40 malam.

Kronologis Peristiwa

Awalnya, korban bersama dua rekannya Robert dan Ozil dengan mengendarai motor Yamaha Lexy berboncengan, hendak bertransaksi jual beli ponsel, di Kampung Negeri Sungkai, Kecamatan Gunung Labuan.

Saat melintas di jalan lintas Kampung Negeri Sungkai, sekira pukul 19.35 WIB, ada tiga pemuda dengan motor RX King memberi kode meminta pertolongan.

Saat ketiganya berhenti, salah satu pelaku langsung memiting leher korban Agil, sambil menodongkan pistol ke arah kepala korban. Merasa takut, korban hanya bisa pasrah. Namun di luar dugaan, pelaku menarik pelatuk dan senpi menyalak dari jarak dekat.

Seketika korban tumbang di jalan kampong. Baik dua korban lain dan para pelaku panik. Dua rekan korban kabur meminta pertolongan warga kampung, sedangkan para pelaku batal membawa motor korban. Mereka kabur naik Yamaha RX King.

”Informasi korban bersama rekannya, hendak transaksi jula beli ponsel secara COD (cost on delivery) ke arah Kampung Negeri Sungkai,” jelas Rizal, saksi dari warga sekitar.

Diketahui korban merupakan warga Dusun II, Kampung Gunung Sari, Kecamatan Gunung Labuhan. Korban merupakan tulang punggung keluarga tinggal bersama ibu dan seorang kakak perempuan.

Kelurga korban menangis histeris saat melihat anaknya terbujur kaku dengan luka tembak di wajahnya. Pihak keluarga meminta kepolisian mengungkap kasus ini secepat mungkin.

Ibu korban meminta agar polisi secepat mungkin menangkap pelaku dan menjatuhkan hukuman seberat mungkin. (*)

 

Exit mobile version