Dengan melkukan konvoi menggunakan sepeda motor, dari Tugu Adipura menuju kantor aplikator PT Gojek Indonesia, ribuan driver gojek ini menyalakan klakson sambil meneriakan yel-yel, kembalikan insentif driver gojek.
Dalam aksinya, ribuan driver gojek ini membawa replika keranda mayat, dan menaburkan bunga. Sebagai simbol protes matinya hati nurani pihak aplikator gojek yang dianggap tidak adil terhadap mitranya, yaitu para driver gojek.
Tuntutan nya para driver gojek menolak potongan insentif sebesar 50% yang telah diberlakukan di Bandar Lampung sejak senin 2 September 2019 lalu. Insentif sebesar 160 ribu kini menjadi hanya 80 ribu Rupiah. Kondisi ini makin memberatkan para driver gojek, ditambah lagi persaingan ojek online yang makin ketat saat ini.
Sementara itu Teuku Parvinandas Head Of Regional Corporate Affairs Gojek Indonesia, mengatakan gojek indonesia menyesalkan aksi yang terjadi hari ini yang seharusnya sudah di selesaikan saat pertemuan sebelumnya, terkait tuntutan intensif disampaikan bahwa insentif adalah bonus tambahan yang diberikan gojek demi menjaga kualitas layanan, dan skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar serta untuk saat ini merujuk kepada peraturan pemerintah terkai tarif ojek online.
Ditambahkan nya untuk tuntutan yang dilakukan para mitra pihak Gojek Indonesia kedepan nya akan melakukan pertemuan dengan mitra gojek Lampung, agar aksi seperti ini tidak terulang kembali.
(Ren/Ri)
