PRINGSEWU : Informasi serba serbi pelaksanaan pemotongan hewan kurban berhasil dirangkum Tim Radar Lampung TV. Dari Pringsewu dilaporkan, jelang pemotongan, seekor sapi kurban ngamuk. Dengan kekuatan penuh, sapi meningjak kaki sang jagal. Salah satu jari penjagal remuk dan harus diamputasi.
Peristiwa nahas ini terjadi saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Mushola Baitul Istiqomah, Dusun Kali Gampang, Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Kamis 29 Juni 2023.
Panitia kurban sudah bersiap untuk memotong hewan kurban. Usai merebahkan, panitia bermaksud membalikan badan ternak. Tak dinyana, memanfaatkan kelengahan panitia karena sedikit longgar dan tak kencang menahan tali. Sapi berontak dan menghentakan kakinya ke arah telapak kaki panitia.
Panitia yang nahas itu adalah Heru. Bersama Sumaliki, korban bertugas menjagal. Telapak bagian atas kaki kanan tak sempat menghindari hentakan kaki sapi.
”Seolah-olah tak mau dipotong. Sapinya meronta saat kami hendak membalikkan tubuhnya. Dengan sekali hentakan, hewan kurban tersebut menginjak kaki saya, hingga mengucurkan darah,” ujar pria 52 tahun itu.
Oleh panitia, korban dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapat pertolonhgan. Namun karena luka sangat parah, korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Rini.
Akibat luka sangat parah karena jari kelingking hancur. Maka tim medis atas persetujuan korban memutuskan mengamputasi (memotong) jari itu.
Partner jagalnya Sumaliki juga mengalami luka bagian kaki, karena terkena bambu, penjepit sapi.
Kabur, Tiga Sapi Kurban Ditembak Polisi
Sementara itu pemirsa, masyarakat di Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, harus meminta bantuan dari aparat polsek setempat. Tiga sapi kurban lepas dan kabur sesaat jelang pelaksanaan kurban.
Tiga ekor sapi kurban lepas dan ngamuk di Kampung Mekarjaya, Tanjungjaya, dan Cimarias. Seekor sapi lari sekira 10 kilometer dari lokasi penyembelihan.
Sapi kampong warna kombinasi putih hitam, masuk ke areal perkebunan kelapa sawit. Sang polisi dengan senjata laras panjang, menembak dari jarak dekat. Dilanjutkan dengan pemotongan di lokasi penembakan oleh tim jagal.
Dua sapi lainnya ditembak di kawasan perkampungan warga. Tindakan tegas dan terukur ini dilakukan agar sapi tidak semakin jauh kabur dan tidak melukai warga.
”Awalnya, kami menerima laporan hanya 1 sapi yang lepas. Namun, dalam perjalanan, muncul lagi laporan di dua kampung lain, dan warga meminta ditembak agar tidak membahayakan manusia,” ujar Kapolsek Bangunrejo AKP Feriyantoni.
Usai penembakan hewan ternak, panitia jagal langsung mengeksekusi penyembelihan agar daging hewan kurban bisa dibagikan kepada yang berhak. (*)