Sepeda motor menjadi salah satu alternatif kendaraan yang umum digunakan oleh masyarakat karena dinilai mampu memangkas waktu tempuh menjadi lebih cepat bahkan untuk menempuh jarak jauh sekalipun. Meskipun demikian, beberapa orang seringkali mengabaikan kondisi motor karena kurangnya pemahaman dalam hal permesinan kendaraan bermotor.
Salah satu hal yang sering diabaikan adalah mengganti oli mesin, padahal oli atau pelumas ini memiliki peran penting dalam sistem kerja mesin sepeda motor. Jika sampai lupa tidak mengganti oli bahkan sampai oli tersebut mengering maka inilah akibat yang akan timbul!
Kehabisan oli dapat mengakibatkan mesin motor menjadi macet atau ngejim. Akibat tidak adanya pelumas, gesekan antar komponen mesin jadi meningkat dan menyebabkan panas berlebihan. Jika kondisi mesin sudah ngejim, biasanya mesin akan mati dan tidak merespon saat dihidupkan dengan starter atau engkol.
Meskipun terkadang ada beberapa jenis sepeda motor yang masih bisa dinyalakan walaupun kondisi mesin ngejim, namun pada bagian knalpot akan mengeluarkan asap putih dan juga mesin motor akan lebih cepat panas
Jika kondisi sepeda motor sudah dalam keadaan negjim, mau tidak mau kamu harus menyiapkan dana yang cukup banyak untuk mengganti komponen mesin yang rusak.
Azfar, salah satu mekanik bengkel di Bandar Lampung mengatakan bahwa pentingnya untuk tidak lupa mengganti oli mesin setiap 2000 Km.
“Ini penting banget buat di ingat, jangan sampai lupa ganti oli mesin setiap 2000 Km. Biar mesin motor awet dan performanya tetap bagus,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Azfar mengungkapkan banyak orang yang menganggap sepele dan malas untuk mengganti oli mesin karena dianggap kurang perlu, padahal hal ini salah besar karena bisa menjaga kesehatan mesin motor kedepannya.
“Nah, ini nih masalahnya. Banyak orang yang malas ganti oli mesin karena menganggapnya sebagai pengeluaran yang tidak perlu. Padahal, ini adalah investasi untuk menjaga kesehatan mesin motor,” jelasnya. (*)