radartvnews.com- Rizki Putra Pratama (17) alami sakit dibagian perut sejak lama, setelah dilakukan pemeriksaan dan didiagnosa oleh dokter mengalami hernia. Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Suki dan Roslaini warga jalan raden intan, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.
Rizki masuk di Rumah Sakit Umum Ryacudu Kotabumi pada 3 januari 2019 karena alami sakit dibagian perut. Setelah menjalani pemeriksaan oleh pihak dokter Rizki didiagnosa mengidap penyakit hernia dan secepatnya dianjurkan segera dioperasi.
Namun karena jumlah darahnya berkurang dan kondisinya belum memungkinkan terpaksa harus menjalani perwawatan terlebih dahulu. Seminggu kemudian pada tanggal 8 januari 2019 Rizki dijadwalkan akan menjalani operasi yang sebelumnya pihak rumah sakit telah memberitahukan kepada keluarga pasien dan pasien dianjurkan untuk berpuasa.
Namun kejanggalan mulai terlihat ketika pasien telah masuk diruang operasi justru Rizki dikeluarkan kembali dari ruang operasi dan pihak rumah sakit mengatakan jika operasi ditunda esok harinya dengan alasan belum melakukan tes darah dan memperbolehkan Rizki untuk makan atau tidak lagi berpuasa.
Satu jam setelah pihak rumah sakit mengatakan operasi ditunda, mereka kembali mengatakan jika operasi jadi dan akan segera dilakukan sehingga pasien di bawa ke ruang operasi untuk dilakukan tindakan.
Suki orang tua korban sangat terkejut ketika anaknya keluar dari ruang operasi bukannya hernia yang menjadi keluhannya yang dioperasi justru wasir yang tidak pernah dikeluhkan selama ini.
“diagnosa dokter anak saya kena hernia, setelah dapat jadual operasi keluar operasi yang dioperasi bukan hernia tapi malah ambeyenya,” kata Suki.
Suki sangat menyayangkan dan sangat kecewa atas tindakan dokter yang melakukan operasi tanpa koordinasi apa lagi hal yang bukan menjadi keluhan. Bahkan pihak rumah sakit sebelumnya telah meminta keluarga pasien untuk menebus obat dan alat-alat yang akan digunakan setelah operasi hernia.
Ketika pihak media menanyakan dokumen hasil diagnosa dokter tentang penyakit pasien keluarga korban mengatakan pihak rumah sakit tidak memberikan.
Sementara pihak rumah sakit membantah kejadian tersebut tanpa koordinasi, justru pihak rumah sakit mengatakan semua telah dijelaskan kepada keluarga korban tentang kondisi pasien.
“informasi itu tidak benar, data sudah kita kumpulkan bahwa pasien dari awal masuk sudah dijelaskan penyakitnya oleh dokter, ada keluhan ada darah yang keluar saat bhuang air besar,” kata Syah Indra Husada Lubis Plt.Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi.
Indra juga menegaskan jika rumah sakit memiliki dokumen lengkap dan siap dipertanggungjawabkan.(sas/san)