BANDARLAMPUNG– Ratusan massa dari Forum Peduli Pemajuan Kebudayaan Lampung (FPPKL) menggeruduk Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Rabu 1 Desember 2021. Massa menyuarakan sejumlah tuntutan terkait penggunaan Taman Budaya Lampung yang diklaim melakukan pungutan liar.
Sambil membawa antributbertuliskan isi tuntutan dan menggelar aksi teatrikal kuda lumping, ratusan seniman melakukan orasi persis di depan kantor Disdik Provinsi Lampung.
Aksi yang mendapatkan pengawalan ketat petugas kepolisian dan Polisi Pamong Praja sempat memanas. Ratusan seniman meminta untuk masuk dan berdialog dengan Kepala Dinas Pendidikan Lampung.
Untuk meredam terjadinya tindakan anarkis, Disdik Lampung mempersilakan perwakilan demo untuk bertemu. Dalam aksinya di kantor Disdik Lampung, menyikapinya terjadinya dugaan malfungsi FPPKL mengajukan beberapa poin tuntutan diantaranya.
Penghapusan biaya retribusi sewa fasilitas gedung pertunjukan taman budaya lampung bagi pelaku seni dan meminta adanya transparansi anggaran seni budaya yang ada di TBL dan Disdikbud dan adanya CSR bagi para seniman.
Ditemui Usai Diterima Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Zulfakar, Alexander selaku koordinator aksi menyatakan, aksi merupakan bentuk keperihatinan bagi pelaku seni karena karut marutnya pengelolaan seni budaya di lampung yang terkesan tidak transparan. Terlebih adanya biaya retribusi gedung pertunjukan bagi para seniman yang merujuk pada komersial.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Sulpakar, mengatakan pertemuan bersama perwakilan seniman di ruang kerjanya berjanji akan memfasilitasi adanya alokasi dana CSR untuk kegiatan seni budaya yang dilakukan para seniman.
Setelah melakukan diskusi dengan pihak Disdik Lampung, aksi ratusan seniman lampung yang berjalan hampir dua jam ini akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan lancar.(lds/san)