BANDARLAMPUNG- Guna mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, Dinas Pertanian Kota Bandarlampung mengunjungi beberapa kelompok ternak yang tersebar di berberapa wilayah di kota tapis berseri.
Dengan membawa dokter hewan, Dinas Pertanian melakukan pemeriksaan satu persatu sapi di kelompok ternak memastikan tidak adanya gejala atau tanda- tanda penyakit mulut dan kuku.
Sterilisasi wilayah kandang juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Agustini, menjelaskan pihaknya akan memperketat pengawasan sapi yang masuk ke Bandarlampung dan setiap suplier yang hendak mengirimkan sapi harus memenuhi persyaratan.
“Pengawasan sapi yang masuk ke Bandarlampung diperketat dan setiap suplier yang hendak mengirimkan sapi harus memenuhi persyaratan,” ujar Agustin.
Sementara selaku ketua kelompok ternak Bahrul Cholil, menjelaskan untuk menjaga sapi miliknya terbebas Bahrul selalu melakukan sterilisasi kandang setiap tiga hari sekali serta memastikan kebersihan dan pembuangan kotoran terproses dengan baik.
“Kandang tiga hari sekali di seterilkan, kebersihan dan pembuangan kotoran harus terproses dengan baik,” katanya.
Meskipun di Provinsi Lampung sudah ada 47 ekor sapi yang tersuspek penyakit mulut dan kuku, di Kota Bandarlampung belum ada ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku.
Daging ternak yang terjangkit oleh PMK masih bisa dikonsumsi oleh manusia namun harus dimasak dengan standar yang disarankan.(sah/san)
