LAMPUNG UTARA – Eceng gondok (eichhornia crassipes) merupakan salah satu jenis tanaman air dengan pertumbuhan sangat cepat dan mudah tumbuh diperairan.
Meski memiliki nilai manfaat. Namun masalah dan ancaman eceng gondok ini lebih besar. Seperti terjadi di Bendungan Way Rarem, Kabupaten Lampung Utara.
Di Way Rarem, tumbuhan invasif ini sudah menguasai 70 % dari total luasan yang mencapai 49,2 hektar. Tumbuhan invasif sangat toleran terhadap berbagai keadaan lingkungan.
Penyebaran tumbuhan asing invasif dapat mengancam ekosistem, menurunkan jumlah spesies asli, dan menimbulkan dampak negatif pada aspek sosial ekonomi.
Dampak buruk tanaman dengan bunga berwarna ungu ini menjadi ancaman serius bagi warga sekitar Way Rarem, yang menggantungkan hidupnya dari budidaya ikan dan pemanfaataan bendungan.
”Ribuan warga menggantungkan hidupnya di Way Rarem. Baik sebagai nelayan, hingga petani yang memanfaatkan pengairan di sejumlah kabupaten. Jika tidak segera dibersihkan, Way Rarem benar benar bisa lumpuh,” kata Kepala Desa Pekurun Tengah Aroni.
Warga bukan tanpa usaha. Mereka secara terjadwal bergotong royong. Namun pertumbuhan dan perkembangan gulma ini sangat cepat.
Masyarakat di kecamatan Abung Tengah dan Abung Pekurun sangat bergantung dengan Way Rarem.
Anggota DPRD Lampung Utara Jupi Sunandar meminta agar pemerintah setempat merespon aspirasi warga. Dirinya mendesak Pemkab Lampura, Pemprov Lampung dan pemerintah pusat segera menangani ancaman ekologis ini. (sas)