BANDARLAMPUNG – Saat ini mayoritas petani masih menggunakan pupuk kimia dan organik tanpa memperhatikan tingkat kesuburan tanah sebagai media tanam. Melihat kondisi ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung I Made Bagiase merasa terpanggil, untuk melakukan pelatihan pembuatan pupuk hayati bagi petani dan petani milenial.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yakni Toni Saritua Purba yang juga merupakan dosen di Institut Pertanian Bogor Dan Ir. Charles Kosasih merupakan praktisi pertanian dan pengusaha.
Acara digelar di kediaman pribadi Made Bagiase ini di hadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung yang diwakili oleh Khaerul Amri. Ketua Soksi Azwar Yacub dan Dosen Unila.
Sebagai wakil rakyat dan dalam rangka mendukung Program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam mewujudkan Lampung menjadi lumbung pangan nasional dan penerapan kartu petani Berjaya. Made bagiase ingin merubah petani menjadi petani yang mandiri dengan membuat pupuk hayati dengan bahan yang sederhana.
Sementara itu, Dinas Pertanian Provinsi Lampung mendukung penuh program ini, pembuatan pupuk hayati sangat mudah dan bahan nya pun berada di sekitar kita. Bahan pembuatan pupuk hayati terdiri dari bonggol pisang sebagai sumber mikroba, air cucian beras 2 liter sebagai karbohidrat, gula merah 2 ons sebagai kalori, diaduk menggunakan kayu yang bersih dan dibiarkan selama 15 hari.
Program pembuatan pupuk hayati ini nantinya akan dikuatkan melalui kartu petani berjaya untuk pembiayaannya.(tim)