Scroll untuk membaca artikel
NasionalPeristiwaWay Kanan

Sekeluarga Dibunuh : 4 Dikubur Dalam Lobang Kakus, 1 Di Kebun Singkong  

12
×

Sekeluarga Dibunuh : 4 Dikubur Dalam Lobang Kakus, 1 Di Kebun Singkong  

Share this article
EVAKUASI : Pihak Polsek Negarabatin, Kabupaten Way Kanan di lokasi pembuangan empat jasad sekeluarga korban pembunuhan. (Foto Ist)

WAYKANAN : Misteri raibnya lima orang warga yang tercatat masih satu keluarga di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, setahun lalu ahirnya terkuak.

Sejumlah korban diduga dibunuh oleh EW dan D.  Menariknya, hubungan keduanya adalah bapak dan anak kandung.

Kedua ayah dan anak itu mengaku telah membunuh Juwanda, yang masih memiliki hubungan saudara tiri dengan EW. Jasad Juwanda dikuburkan di ladang singkong.

Dari pengakuan EW, dia sebelumnya telah membunuh empat orang lainnya. Jasad empat orang korban dimasukan ke dalam lobang kakus (septic tank) dan seorang lainnya dikubur di areal kebun singkong.

Empat korban yang kali pertama dihabisi adalah Zainudin, Siti Romlah, Wawan dan seorang anak perempuan berumur 5 tahun ( merupakan anak dari korban Wawan).

Untuk diketahui EW merupakan anak kandung dari Zainudin dan sekaligus adik dari Wawan.   Sedangkan Siti Romlah adalah ibu tiri dari pelaku yang dinikahi oleh Zainudin. Untuk Juwanda merupakan saudara tiri pelaku merupakan anak kandung Siti Romlah.

Ungkap kasus pembunuhan terbesar di tahun 2022 ini berhasil didapatkan dari keterangan WY. Anak di bawah umur ini merupakan teman EW yang turut membantu menghabisi nyawa Juwanda. Oleh para pelaku, jasad Juwanda dikuburkan di kebun singkong.

“Para pelaku dapat diamankan dan rencanya besok akan langsung akan digelar rekontruksi,” jelas Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna dalam konferensi pers Kamis 6 Oktober 2022.

Dari keterangan D, aparat langsung memburu pelaku utama yakni EW dan berhasil diamankan di tempat persembunyian di salah daerah di Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan kerangan pelaku, selain membunuh Juwanda, EW juga telah menghabisi ayah kandung, kakak kandung, ibu tiri dan seorang bocah perempuan.

Jasad empat korban di masukan dalam lobang septic tank di belakang rumah. Oleh pelaku, lantas lobang dicor agar tidak menimbulkan bau.

“Kita memang mendapatkan laporan atas kehilangan orang-orang tersebut setahun yang lalu, dan malam ini kami  melakukan penangkapan bersama Tim dari Polres Way Kanan di wilayah Lampung Selatan,” ujar IPTU Pariang Marganda, Kamis, 6 Oktober 2022.

Kasus pembunuhan ini diperikaran terjadi sekira bulan oktober tahun 2021. Awalnya  Kepala Kampung Marga Jaya M. Yani merasa heran karena ada Zainudin yang merupakan jemaah masjid sudah tidak pernah salat di masjid.

Jemaah lainnya mencoba mencari tahu dengan datang ke rumah Zainudin. Oleh EW, anak korban dikatakan jika Zainudin bersama ibu tirinya pindah ke gunung untuk bercocok tanam.

Kecurian bertambah terbuka karena selang 1 bulan kemudian kepala kampung dan masyarakat mengetahui jika EW mulai menjual tanah milik Zainudin. Pelaku dalam waktu dua bulan berselang kembali menjual tanah milik korban.

”Oleh pelaku dijawab jika penjualan tanah itu atas permintaan ayahnya untuk membayar utang,” jelas seorang warga.

Di penghujung tahun 2021, Juwanda saudara tirinya pulang dari merantau. Setibanya di rumah, korban menyanyakan keberadaan orang tuanya. Oleh pelaku, dijawab bahwa orang tua mereka sedang bercocok tanam di gunung.

Korban curiga dan lantas meminta EW untuk mengantarkannya ke gunung untuk memastikan keberadaan orang tuanya. Keduanya tak berhasil menjumpai orang tua yang sudah dibunuh EW.

Sejak itu, keduanya kerap bertengkar dan puncaknya adalah terjadi perkelahian di Pasar Marga Jaya yang disaksikan oleh masyarakat. Namun  sejak malam itu Juwanda juga dinyatakan hilang karena dibunuh dan dikubur di lahan perkebunan.

GARIS POLISI : Lokasi pembuangan jasad Juwanda di tengah areal perkebunan singkong. (Foto Ist)

Berdasarkan keterangan pelaku, kapolsek bersama anggota dengan didampingi aparat kampung setempat mengecek lokasi di belakang rumah. (dedi tarnando / waykanan)