BANDARLAMPUNG- Fenomena langka akibat bulan bergerak dalam orbit mengelilingi bumi di saat bersamaan mengakibatkan bumi menghalangi sinar matahari dipantulkan oleh bulan. Sehingga mengakibatkan cahaya matahari jatuh di permukaan bulandan bayangan bumi menghalangi cahaya. Fenomena ini disebut dengan gerhana bulan total.
Robiatul Muztaba Dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera, mengatakan cuaca mendung dan hujan mengakibatkan gerhana bulan total yang sudah memasuki fasenya pada pukul 15.30 Wib (8/11) tidak terlihat di Lampung.
Berdasarkan prakiraan cuaca oleh BMKG, puncak cuaca mendung dan hujan akan terjadi pada pukul 18.30 Wib bersamaan dengan fenomena puncak gerhana bulan total pada pukul 17.59 Wib.
“Karena mendung dan hujan mengakibatkan fenomena gerhana bulan total yang sudah memasuki fasenya pada pukul 15.30 terhalang oleh awan dan tidak terlihat,” ujar Robiatul Muztaba.
Fenomena gerhana bulan total berhasil terlihat di daerah Indonesia lainnya seperti Surabaya. Pengamat memprediksi gerhana bulan total akan kembali terjadi pada tahun 2025 mendatang.(dis/san)