Ratusan massa dari 19 desa bersama tokoh adat kecamatan Gedongtataan, melakukan unjuk rasa di kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Pesawaran, unjuk sara Senin siang (26/6) nyaris ricuh.
Massa bersitegang dengan petugas kepolisian saat hendak memaksa masuk gedung BPN, aksi saling dorong dengan petugas tak terelakkan.
Massa meminta BPN agar dapat menunjukan peta wilayah (Persil) milik PTPN VII Way Berulu yang dianggap tidak memilki serifikat HGU, namun tututan masa ini tidak dipenuhi sehingga memicu kemarahan massa.
Perwakilan massa bersama Kades Taman Sari, serta tokoh adat gedongtataan akhirnya melakukan dialog bersama BPN, namun tidak menemui titik terang. BPN tidak dapat memenuhi tuntutan massa untuk menunjukan peta Persil.
“Kami mencurigai BPN dan PTPN VII Wayberulu telah melakukan kongkalikong persekongkolan jahat lantaran apa yang diinginkan warga agar melakukan pengukuran ulang lahan perkebunan karet milik PTPN tidak dilakukan,” jelas Fabian Jaya selaku Kades Taman Sari.
Tidak hanya itu, ratusan massa menyegel kantor BPN dan melanjutkan aksi dengan menduduki lahan perkebunan karet milik PTPN VII di Tanjung Kemala dengan menutup akses jalan masuk ke perkebunan.(*)
