BANDARLAMPUNG : Masyarakat dan nelayan di lima daerah pesisir Provinsi Lampung diminta mewaspadai banjir rob yang diperkirakan berlangsung mulai Selasa – Kamis, 4 sampai 6 Juli 2023.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung melansir lima wilayah pesisir terdampak rob. Daerah itu meliputi Pesisir Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Pesawaran dan dan Pesisir Lampung Timur.
Mengutip buku Macam-Macam Bencana Banjir Seri Ensiklopedi Bencana Banjir oleh Rani Siti Fitriani, banjir laut pasang atau yang banjir rob adalah jenis banjir yang disebabkan oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya
Dalam sejumlah peristiwa, banjir rob jika disertai gelombang tinggi maka bisa berbahaya. Selain menggenangi kawasan daratan juga mampu menimbulkan kerusakan seperti banguan di atas dan pinggir pantai.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Klas IV Lampung Neneng Kusrini menjelaskan potensi terjadinya banjir rob tersebut didukung dua fenomena alam yakni pasang maksimum disertai dengan pasang tertinggi kemudian karena peristiwa jarak terdekat bulan ke bumi.
Warga dan Nelayan Wajib Waspada
”Adanya pasang maksimum disertai fase king tide (pasang tertinggi) dan fase perigee (jarak dekat bumi dengan bulan) tanggal 4 hingga 6 Juli 2023. Berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi terjadinya banjir di lima wilayah pesisir di Lampung,” bebernya.
Pihaknya meminta agar masyarakat dapat mengurangi atau menahan diri melakukan aktivitas di momen itu. Misalnya bagi pemancing atau wisatawan.
”Berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut masyarakat yang berlokasi di pesisir diminta BMKG selalu waspada. Jadi otomatis kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. ”Aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan aktivitas lainnya juga bisa terganggu,” ujarnya.(*)