radartvnews.com-Muhammad Ridho Ficardo dianugerahi sebagai TOP Pembina BUMD 2017 pada acara Penganugrahan TOP BUMD 2017 yang diselenggarakan di Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini Jakarta, Mei 2017 lalu. TOP Pembina BUMD 2017 tersebut didapat karena Ridho Ficardo dinilai memberikan Komitmen terhadap konsistensi pembenahan dan pengembangan BUMD Provinsi Lampung PT. Lampung Jasa Utama.
Penghargaan untuk Ridho karena dinilai memberikan komitmen terhadap konsistensi pembenahan dan pengembangan PT LJU, BUMD milik Pemerintah Provinsi Lampung. Kemudian, PT LJU sendiri yang meraih penghargaan Bidang Aneka Usaha dan meraih TOP CEO BUMD 2017 untuk Direktur Utama PT LJU, Andi Jauhari Yusuf, yang dinilai mampu mengembangkan LJU. ” Bukan zamannya lagi BUMD itu beban pemerintah daerah, tapi harus jadi solusi pengembangan bisnis,” kata Ridho saat itu.
Keberhasilan meraih penghargaan ini tidaklah mudah, karena harus bersaing dengan ribuan BUMD yang ada di Indonesia. Namun, kesuksesan membangkitkan BUMD di Provinsi Lampung yang bisa mandiri dan tak bergantung pada APBD lebih sulit lagi. Tapi kok Ridho bisa? Ceritanya di tahun 2015, saat terjadi restrukturisasi di tubuh BUMD itu Ridho harus menentukan pucuk pimpinan badan usaha tersebut. Karena harus serius mencari yang terbaik.
Ridho tak hanya harus memilih “the right man on the right place”, tapi juga yang punya komitmen. “Restrukturisasi ini memang tergolong lambat, karena saya harus yakin hasil restrukturisasi harus ada perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahannya harus banyak dan bagus,” ujar Ridho. Nama Andi Jauhari Yusuf pun muncul. Yang membuat Ridho terkesima dengan Andi adalah keberaniannya mengatakan, “Kalau dua tahun tidak ada perubahan, tidak usah diminta mundur, kami akan mundur,” kata Andi. Ridho melihat tekad yang besar dari Andi dan mempertimbangkannya untuk memimpin manajemen baru PT Lampung Jasa Utama, yang merupakan BUMD kebanggaan Lampung.
Pilihan Ridho memang tepat. Manajemen baru yang dipimpin Direktur Utama Andi Jauhari Yusuf mengubah total wajah PT. LJU dengan merancang corporate plan 2016-2019. Terobosan pun dilakukan. Salah satunya, pelayanan moda transportasi publik bus Trans Lampung dan Taksi Trans Lampung yang dikelola anak perusahaan PT Trans Lampung Utama. Hal itu telah mengubah sistem transportasi Lampung.
Kini, Lampung memiliki bus antar-kota bertarif murah dan taksi berargo yang melayani antar jembut penumpang dari dan ke Bandara Radin Inten II. PT Trans Lampung Utama membangun konektivitas moda transportasi dengan menghubungkan 10 kabupaten dan kota dari 15 kabupaten dan kota se-Lampung. Sistem moda transportasi ini menghubungkan Bandara Radin Inten II, pelabuhan, dan stasiun Kereta Api Tanjungkarang. Semula Trans Lampung hanya memiliki 10 taksi. Kini jumlahnya, menjadi 50 armada. Cepatnya penambahan armada ini untuk mendukung target Pemprov Lampung dengan naiknya status Bandara Radin Inten II menjadi Bandara Internasional. (TIM)
