Pemerintah Pusat masih saja mengimpor pangan yang tak berkesudahan, usai beras dan jagung kini giliran kedelai 10.422 ton yang diproyeksikan untuk di distribusikan ke seluruh Indonesia termasuk Lampung.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung Ferynia enggan berkomentar jauh terkait impor kedelai dari pemerintah pusat, ia pun belum mengetahui apakah Lampung mendapatkan bagian dari impor kedelai.
“kita belum tahu rncana pasti, lampung sendiri belum juga mengetahui dapat jatah kedelai atau tidak,” ujar Ferynia.
Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung Joko Santoso mengkritisi kebijakan pemerintah pusat yang melakukan impor kedelai. Joko yang merupakan fraksi PAN ini menilai pemerintah jangan hanya melakukan kebijakan yang instan.
“seharusnya pemerintah memperdayakan petani petani yang ada di Indonesia tanpa perlu melakukan impor, itu kebijakan instan,” kata Joko.
Diketahui Pemerintah Provinsi Lampung sendiri mentargetkan pada tahun 2018 ini produksi kedelai bisa mencapai 199 ribu ton biji kering kedelai, hal ini juga untuk mencapai target swasembada pangan.(lih/bow/san)