Radartvnews.com- Tampil di Gedung Gelora Istana Bangkit, Kabupaten Jayapura, Tri Wahyuni bersaing dengan 7 pesenam perorangan per alat gada terbaik dari provinsi di Indonesia. Dua rival terberat Tri Wahyuni dalam perebutan medali ialah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Tri Wahyuni mengoleksi nilai 16.050 kalah dari Nabila, pesenam dari DKI Jakarta yang meraih medali emas dengan nilai 17.650. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Trisna Putri, pesenam dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai 13.000.
Dengan medali perak ini Tri Wahyuni mengaku sudah berjuang dan berusaha melakukan yang terbaik untuk membawa nama Provinsi Lampung. Kendati tidak mendapat medali emas, ia tidak berkecil hati dan tetap bangga dengan perolehan medali perak.
Pelatih senam Lampung, Yulianti mengatakan bangga dengan peraihan yang didapat Tri Wahyuni. Dikatakannya Tri Wahyuni tidak diunggulkan dalam perebutan medali, mengingat lawannya atlet senior yang sering kali mengikuti PON sementara Tri Wahyuni masih terbilang cukup muda.
Dengan tekad kuat dan mental juara, Tri Wahyuni bisa tampil di luar dugaan dan mempersembahkan 1 medali perak perorangan per alat gada dan medali perunggu di nomor all round atau semua alat senam ritmik.
Yulianti juga menambahkan, Tri Wahyuni akan kembali dipersiapkan pada PON berikutnya yang direncanakan akan berlangsung di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024 nanti.
Sementara itu, di cabang olahraga angkat besi yang dipertandingkan di auditorium Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura pada Jumat (8/10) siang tadi, lifter Lampung yang turun di kelas 76 kg putri, Fera Yuliani menorehkan satu medali perak. Fera mencatat total angkatan 197 kg.
Hingga Jumat (8/10) Lampung berhasil menambah empat medali, di antaranya didapat dari cabor senam ritmik 2 medali emas dan 1 perak, serta cabor angkat besi 1 medali perak. Dengan perolehan medali ini Lampung menepati urutan 8 klasemen sementara, mengoleksi 16 medali dengan rincian 7 medali emas, 4 perak, dan 5 perunggu.(ldm/san)
