Radartvnews.com– Direktur Pencegahan BNPT RI, Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan, bahwa saat ini terdapat mahasisiwa yang terpapar gerakan radikalisme sebesar 12,5 persen.
Untuk itu, Ahmad Nurwakhid berharap agar civitas akademik memberikan pemahaman terhadap mahasiwa tentang agama yang saling bertoleransi.
Gerakan radikalisme dan teroris berkembang di kampus para kaum intelektual dengan memanfaatkan politik agama, sehingga muncul pemahaman mahasiwa yang berbeda dengan NKRI.
Sementara itu, pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan menghimbau kepada para mahasiwa untuk memantau gerakan di kampus yang mencurigakan dengan saling memberikan motivasi dan menjaga, serta memberikan pemahamanan akan cinta NKRI.(ywd/san)