BANDARLAMPUNG – Gempa bumi mengguncang wilayah di Pasaman Barat, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Fenomena ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kapan saja di Lampung.
Forecaster/Prakirawan BMKG Lampung, Rizki Cahyadi mengatakan, kejadian gempa bumi yang terjadi di Padang tepatnya di Kabupaten Pasaman Barat, gempa ini posisinya adalah gempa darat dan bukan gempa laut sehingga tidak memicu terjadinya tsunami.
“Walaupun tidak memicu terjadinya tsunami, gempa yang terjadi di Pasaman dapat menimbulkan kerusakan yang sangat parah, terutama untuk bangunan dan pemukiman yg ada didaratan,” ujarnya Sabtu pagi (26/2).
BMKG menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter gempa dan kedalaman hiposenter jenis gempa bumi yang terjadi, jenis gempa bumi dangkal karena hanya 10 Km jarak kedalaman, dan diakibatkan oleh aktifitas sesar sumatera.
Analisis mekanisme sumber gempa, yaitu mekanisme pergerakan geser. Jadi lempengan patahan itu bergeser sehingga menimbulkan getaran gempa.
“Gempa ini terjadi pada sesar aktif, dimana disepanjang Pulau Sumatera itu memang terdapat sesar aktif dari bukit barisan yang ada di Lampung hingga ke Aceh. Terus di Pesisir Barat juga ada sesar aktif, sehingga potensi gempa seperti ini memang selalu ada,” tuturnya.
BMKG memprediksi akan ada potensi gempa susulan. Saat terjadi gempa, lempengan akan bergerak melepaskan energi.
Untuk menormalkan atau merapatkan lagi lempeng, maka akan terus berangsur-angsur terjadinya pergerakan makanya itu disebut dengan gempa susulan.
Rizki menjelaskan, untuk wilayah Lampung dengan berkaca kejadian gempa yang terjadi di Pasaman, dia percaya potensi bencana itu ada. Apalagi Lampung berada di jalur patahan-patahan yang ada di Sumatera.
Untuk potensi di Lampung terkait dengan gempa, ada beberapa patahan untuk sesar tarahan, yang dimulai dari Teluk hingga Natar naik ke wilayah tengah sekitar sesar semangko yang dari Kota Agung, Bukit Barisan naik keatas hingga Bengkulu, Pesisir Barat dan selanjutnya lempeng eurosi.
Lampung memiliki potensi yang sangat besar terkait dengan masalah bencana alam.
Ia pun menyebutkan, bahwa cuaca yang ada di Lampung saat ini masuk ke dalam musim pancaroba. Jadi kondisi-kondisi cuaca seperti kemarin yang terjadi hujan es dan angin kencang, itu masih akan terjadi.
“Berdasarkan peta angin 3000, prakiraan cuaca untuk wilayah Lampung pagi hingga siang hari diperkirakan cerah hingga berawan, menjelang sore hingga malam hari ada potensi hujan.
Diakibatkan karena adanya konvergensi di wilayah Laut Jawa dimana itu berpengaruh terhadap Provinsi Lampung. Yang diakibatkan oleh adanya tropical depression, itu berdasarkan analisa dari peta angin 3000. “Ditambah lagi ada tropical cyclone Vernon di Samudra Hindia, sehingga wilayah Lampung bagian selatan itu potensi angin kencang akan terjadi,” ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat tetap melihat informasi cuaca dari BMKG sebelum beraktifitas supaya aktifitasnya berjalan dengan lancar, dan lebih waspada terkait bencana alam namun tidak percaya berita hoaks sehingga menimbulkan keresahan. (cr3/cr5/rie)