Scroll untuk membaca artikel
Lampung Wawai

Condrowati Sosialisasi Kepada Guru Agama Tubaba

5
×

Condrowati Sosialisasi Kepada Guru Agama Tubaba

Share this article

TUBABA- Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bulan ini digelar oleh wakil rakyat DPRD Lampung di daerah pemilihan nya masing – masing.

Budi Condrowati salah satunya yang menggelar kegiatan pembinaan Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di SMAN 2 Tulang Bawang Barat, Sabtu (19/03/22)

Acara dihadiri oleh Kapolsek, Camat, lurah, pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan pengurus Duta Damai BNPT RI Provinsi Lampung. Dengan menghadirkan narasumber adalah Ken Setiawan, Mantan Aktivis NII yang kini mendirikan NII Crisis Center atau pusat rehabilitasi korban gerakan radikal NII.

Dalam sambutnya, Budi Condrowati mengatakan kegiatan ini merupakan pembekalan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan agar para guru memahami lebih dalam tentang Pancasila.

”Strategisnya kedudukan Pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa harus terus di gaungkan dengan melakukan sejumlah penyesuaian dengan metode-metode kekinian agar dapat dengan mudah diserap dan diterima oleh setiap kalangan” Ujar Ujar Condrowati.

Selain itu, peran serta pembimbing atau guru juga sangat penting untuk mencegah berkembangny paham radikal yang bisa saja menyebar melalui doktrin – doktrin kepada anak didiknya.

Condrowati juga berharap, setelah kegiatan ini selesai ada serapan yang bisa digunakan untuk diteruskan dan di informasikan kepada para siswa dan di lingkungan masing masing.

”Lampung mempunyai keistimewaan dan keragaman serta mempunyai latar belakang perbedaan daerah asal yang cukup besar, untuk itu adanya sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati satu sama lain semuanya terkandung dalam nilai-nilai pancasila, jelas Condrowati.

Sementara itu, menurut narasumber Ken Setiawan. Radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan sebuah perubahan sosial, politik dengan cara yang keras dan drastis, radikalisme tidak dimonopoli oleh satu agama tertentu, dia akan berkembang disebuah negara yang mayoritas, kebetulan di Indonesia mayoritas agamanya Islam.

Sejatinya radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.

Saat ini butuh kita regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai, ujar Ken

Sementara Ketua Duta Damai BNPT RI Provinsi Lampung Hery Miftah yang juga hadir menginformasikan bahwa kedepan pihaknya juga akan mengadakan road show kegiatan kebangsaan dengan tema Aku Toleransi Aku Pancasila di sekolah SMA-SMK se Provinsi Lampung.

Hal ini menurutnya sangat penting di lakukan karena paham radikalisme saat ini sangat mudah masuk ke kaum milenial yang doktrin nya di lakukan melalui media sosial. “tren terkini paham radikalisme bisa masuk melalui media sosial memanfaatkan teknologi dan perkembangan zaman yang semakin canggih” tutupnya.(wok/san)