BANDARLAMPUNG – 17 juta data nasabah PLN dan 26 juta data konsumen indihome diduga bocor dan diperjualbelikan di situs Bjorka.
Data seperti email, nama, jenis kelamin hingga NIK milik pelanggan dapat diakes di website tersebut. Sedangkan 17 juta data nasabah PLN dijual di forum hacker //
Praktisi IT Lampung Rifky Indrawan mengatakan, sistem kerja PT PLN dan PT Telkom harus diubah. Dirinya mencontohkan, selama ini PLN dan Telkom menyerahkan data pelanggan kepada pihak ketiga.
Data diberikan saat mendaftar, penagihan maupun pemasangan data konsumen kepada orang luar perusahaan plat merah tersebut. Apabila data konsumen bocor, PLN dan Telkom harus bertanggung jawab.
Sejumlah masyarakat Kota Bandarlampung mengaku takut, jika data pribadi mereka jatuh ke orang tak bertanggung jawab. Warga meminta pemerintah bertindak cepat dalam melakukan investigasi.
Sementara itu humas PLN UID Lampung, Darma Saputra menyebutkan PT PLN memastikan, sistem database realtime pelanggan aman PLN telah melakukan investigas data pelanggan yang diperjual belikan.
Data PLN tidak dimasuki pihak luar, pengecekan data center utama melalui sistem berbagai perimeter. Data yang diduga dijual merupakan data replikasi bersifat umum dan tidak spesifik, disinyalir diambil dari aplikasi dasboard data pelanggan untuk keperluan data analitik. (tim/san)
