Scroll untuk membaca artikel
EventLampung TengahPeristiwa

Lepas Ekspor Nanas Kaleng PT GGF

101
×

Lepas Ekspor Nanas Kaleng PT GGF

Share this article
Doc. Radar TV Lampung

LAMPUNG TENGAH – Kedatangan cucu Presiden pertama RI Soekarno ini, dalam rangka melepas ekspor nanas kaleng PT Great Giant Food, Umasjaya, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah yang di tandai dengan pemecahan kendi di depan kontainer bermuatan belasan ton nanas kaleng.

Ketua DPRD Lampung Tengah, Sumarsono mengatakan saat meninjau proses awal dan pengemasan olahan nanas hingga siap jual ke perusahaan pengekspor nanas terbaik dunia tersebut, Puan Maharani memuji pengelolaan nanas yang tidak menghasilkan limbah. Sebab, seluruh bagian nanas dimanfaatkan menjadi olahan makanan hingga produk kosmetik.

Legislator PDI Perjuangan Lampung Tengah tersebut menjelaskan, bahwa seluruh bagian nanas dimanfaatkan menjadi olahan makanan yang menghasilkan nilai ekonomi. Mulai dari daging nanas, yang dijadikan jus dan nanas kemasan kaleng. Sementara kulit dan mahkota nanas dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bahkan bagian bonggol nanas diolah menjadi produk kosmetik.

Selain itu, PT GGF juga telah mengekspor nanas kaleng ke 65 negara di dunia. Bahkan saat pandemi Covid 19 perusahaan tersebut mengalami jumlah ekspor hingga 30 persen.

Sementara itu, Direktur Corporate Affairs GGF, Welly Soegiono menjelaskan GGF merupakan salah satu industri holtikultura yang sudah ekspor ke 65 negara dan sampai saat ini ekspor nanas dari indonesia, GGF sudah nomor 1 di dunia.

Welly menambahkan dalam kunjungannya, Puan Maharani juga berkeliling pabrik untuk meninjau terkait tenaga kerja. Kemudian bagaimana proses produksi nanas, hingga proses ekspor nanas kaleng tersebut. Kontainer yang di lepas Ketua DPR RI tersebut, dengan tujuan ke Rotterdam, Belanda, dan Fleksto United Kingdom, Inggris. Dalam sehari PT GGF, melakukan ekspor nanas kaleng, sebanyak 40 sampai 60 kontainer atau 1000 lebih nanas kaleng.

Pihaknya berharap, Ketua DPRD dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan beberapa kendala yang di alaminya, yakni terkait pelaksanaan ekspor yang tidak bisa langsung ke negara tujuan, akan tetapi harus transit di Singapura, myang tentunya menambah biaya yang cukup besar. Jika bisa langsung ke nagara tujuan, maka perusahaan bisa lebih hemat.

Dalam kegiatan hadir juga anggota Komisi VIII DPR RI, I Komang Koheri, Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumai dan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ni Ketut Dewi Nadi. (tik/san)