BANDARLAMPUNG – Program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah bagi pelajar digiatkan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Program Kejar merupakan salah satu bentuk implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung dengan tujuan setiap pelajar Indonesia memiliki rekening dan budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal sejak dini.
Dalam memperingatai Hari Indonesia Menabung, Puji Raharjo, Kepala Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung mengatakan pihaknya mendukung gerakan menabung simpel IB (Islamic Banking) bersama dengan 1000 pelajar atau santri.
“Menabung sejalan dengan ajaran rukun Islam, yakni zakat dan haji dimana kedua hal berkaitan dengan menabung,” jelas Puji.
Sementara itu, Lukman Hakim, Kepala Sekolah Man 1 Bandarlampung mengatakan budaya menabung untuk pelajar dapat menjadi sumber daya untuk modal masa depan. Lukman beharap OJK dapat membantu untuk mengarahkan pelajar atau santri dalam mengelola keuangan.
Hal senada disampaikan Kepala Kantor OJK Lampung, Bambang Hermanto menyampaikan penyediaan akses menabung untuk pelajar atau santri. OJK Lampung mengimbau lembaga jasa keuangan memberikan edukasi kepada pelajar.
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai tingkat inklusi keuangan 90% pada tahun 2024. Kemudian berdasarkan survey nasional literasi dan inklusi keuangan 2019, tingkat literasi keuangan syariah nasional baru 8,93% dari sebelumnya 8,1% periode survei 2016. Sedangkan tingkat inklusi keuangan syariah nasional 9,1%, sedangkan Lampung 5,77%.(dis/san)
