Scroll untuk membaca artikel
Unik dan Viral

Kisah Aris Gembel Elit, Siang Ngemis, Malam Party Di Karaoke

49
×

Kisah Aris Gembel Elit, Siang Ngemis, Malam Party Di Karaoke

Share this article
LUAR BIASA : Aksi Muji viral di medsos, karena siang mengemis, malam foya foya karaoke. (Foto Net)

 SELALU ada kisah unik dan viral yang terjadi di negeri +62. Di Pati, Provinsi Jawa Tengah, seorang pengemis diamankan Sat Pol PP setempat saat party di sebuah tempat hiburan malam.

Loh memang salahnya apa?

Peristiwa ini membuat pria yang bernama Aris Munaji itu terkenal. Pasalnya, pria 40 tahun asal Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pati menunjukan perilaku tak wajar atau di luar kebiasaan.

Aris merupakan pengemis atau orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharap belas kasihan orang lain. Ironisnya, setelah uang terkumpul banyak. Aris menghabiskannya bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dia justru berfoya-foya, menghamburkan uang demi kesenangan sesaat party di karaoke. Aksi booking karaoke, berdendang, bernyanyi hingga berpelukan dengan pemandu lagu (lady escort)/ LC atau purel.

Video kerja keras Aris mengemis hingga asyik karaoke ini viral di akun instagram @patisakpore. Banyak netizen mengkritisi aksi pengemis ini.

“Pengemis nek awan ning bajo puri (Pengemis jika siang di lampu merah Puri,Red). Ketika malam hari healing bersama elsi, mulai saiki, sejenis pengemis/gelandangan dll, gausah diberi uang. Pun sudah ada peraturan daerah yang melarang,” tulis keterangan video.

SEDANG DINAS : Aris saat bekerja sebagai pengemis di lampu merah Puri, Pati, Jawa Tengah. (Net)

Selang beberapa jam kemudian, Aris diamankan Sat Pol PP. Dia diberi hukuman fisik, seperti push up dan lari keliling lapangan. Namun bukannya menyesal dan jera, sepertinya pemuda ini sangat menikmati hukuman.

Netizen lainnya memberikan kritikan atas aksi Aris ini. Bahkan mereka menyarankan agar pengemis tak lagi diberi hati. Selain masih memiliki fisik kuat dan sehat, serta mampu bekerja. Mereka miris karena uang hasil mengemis hanya untuk diumbar umar-saja. (*)