Scroll untuk membaca artikel
Peristiwa

Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Rem Mendadak?

×

Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Rem Mendadak?

Share this article

Jadi, walaupun masinis dari jauh sudah melihat ada kendaraan di tengah rel, biasanya tetap terlambat melakukan pengereman.

Bahkan, khusus kereta babaranjang (batu bara rangkaian panjang (BBR) relasi Sumatera Selatan – Tarahan, Lampung sejak tahun 2016 sudah mengguanakan 60 gerbong (SF60). Tentunya, babaranjang lebih sulit lagi untuk melakukan pengereman mendadak.

Dengan kapasitas itu, terbayang betapa beratnya kereta BBR dibanding kereta penumpang, lebih-lebih kendaraan darat lain.

Nah, jikalau dikalkulasikan berat kereta yang bergerak bisa mencapai 6.000 ton atau lebih sehingga membutuhkan energi besar untuk berhenti.

Coba kalian bandingkan, mobil minibus dengan kecepatan 88 kilometer perjam baru bisa berhenti setelah 60 meter usai pedal rem dinjak. Prinsipnya adalah kian besar dan berat kendaraan, maka jarak yang dibutuhkan untuk berhenti semakin panjang.

Sistem Pengereman

Faktor lain selain kendaraan berat. Alasan kereta sulit berhenti mendadak yakni terletak pada sistem pengereman.

Ingat, sistem pengereman kereta api berbeda jauh dengan pengereman mobil secara umum. Saat kereta bergerak, kereta menghasilkan energi kinetik besar. Energi ini harus diubah agar kereta berhenti.

Lantas, sistem pengereman kereta terdapat dua cara untuk menghentikan laju.

–  Pengereman Balok

Ada balok kayu menempel di roda sehingga menghasilkan panas sekali untuk memperlambat laju kereta.