Scroll untuk membaca artikel
Bandarlampung

Water Front City Bandarlampung Digadang-gadang Terbaik Nasional Kalahkan WFC Makasar

115
×

Water Front City Bandarlampung Digadang-gadang Terbaik Nasional Kalahkan WFC Makasar

Share this article
ELOK : WFC Losari Makasar diyakini akan dikalahkan oleh WFC Bandarlampung. (Foto Radar TV)

Zona A :  – kawasan revitalisasi untuk kawasan nelayan terpadu, perikanan terpadu, permukiman, dan konservasi.

Zona B : dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan.

Zona C : kawasan industri terpadu, meliputi kawasan bisnis global, mal, ruko, konservasi, hotel, dan kegiatan industri lainnya.

Zona D : kawasan pariwisata terpadu, meliputi kawasan peristirahatan dan rekreasi, pusat kebudayaan, hotel, restoran, dan kegiatan pariwisata lainnya.

”Telah dilakukan Uuaya berkaitan dengan Penataan Pesisir Kota Bandar Lampung baik melalui bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah pusat,” jelasnya.

Antara lain penyusunan detail engineering design (DED) pelataran Bahari Gunung Kunyit, sosialisasi kepada masyarakat pesisir tentang Penataan Kawasan Pesisir.

”Telah dilakukan pembangunan Main Gate menuju Pelataran Bahari, Pembangunan Jalan Bukit Kunyit menuju laut dan Pembangunan Pelataran Bahari,” ungkapnya.

Program Water Front City (kota menghadap laut) tidak ada masyarakat yang dikorbankan. Permukiman yang ada akan ditata, bukan digusur.

“Bila selama ini rumah-rumah yang ada dibelakang laut, maka akan diubah menghadap laut. Artinya, laut menjadi halaman yang harus dijaga kebersihan dan keindahannya,” ungkapnya.

Program ini sekaligus untuk mewujudkan imej kawasan pesisir Kota sebagai Bandarlampung Water Front City, menjadikan kawasan pesisir sebagai kawasan strategis Kota Bandarlampung.

”Justru memiliki nilai tambah bagi perekonomian daerah sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat pesisir,” sambungnya.

Pesisir Kota Bandarlampung jika dikembangkan secara baik dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, unsur kemanusiaan, estetika kota, perkembangan ekonomi dan budaya setempat merupakan potensi yang sangat besar. (*)