Berkaca dari pengalaman pemilu sebelumnya dimana banyak beredar berita hoaks dan pemberitaan yang membuat “gaduh” Masyarakat. Dewan Pers mengelar Workshop Peliputan Pemilu 2024, di Hotel Novotel, Bandar Lampung pada Senin, (18/9/2023).
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, S.H, M.S Ninik menyampaikan, kesamaan pandangan yang perlu diatur dalam pemberitaan jelang pemilu 2024. Pasalnya, masih belum ada kesamaan pandangan terkait terutama antara insan pers dan peserta maupun penyelenggara pemilu.
“Terkait dengan peliputan, kita juga masih mengingat di pemilu di 2014 dan 2017 pilkada, dan pemilu 2019 menyisakan polarisasi di bangsa ini. Kita berharap di pemilu 2024 pers tidak dijadikan mobilisasi masa. Tapi inti dari pemilu adalah mengajak partisipasi masyarakat agar bisa ikut serta melaksanakan hak nya sebagai warga negara dalam kepemimpinan politik 2024,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, maka dari itu kegiatan ini diharap bisa menyamakan pandangan agar apa yang bisa di mitigasi bersama, agar di tahun 2024 pemilu bisa terlaksana dengan baik.
“Jadi, apa yang perlu disampaikan ke publik, apa yang sebetulnya tidak perlu disampaikan ke publik, atau hal-hal yang bisa dihindari. Agar tidak menjadi kerancuan atau kebingungan di masyarakat, dan itulah yang kita harapkan dari peran pers,” jelasnya.
“Maka dari itu dalam kebersamaan hari ini mudah-mudahan sebagai salah satu cara kita untuk duduk bareng sesama pers kita. Mudah-mudahan acara ini berlangsung lancar, seperti yang sudah dilakukan di beberapa daerah,” sambungnya.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan Narasumber dari berbagai unsur anggota dewan pers, Jurnalis Nasional dan para ketua Bawaslu, KPID dan KPU di tingkat Provinsi Lampung. Tampak hadir pula, konstituen dewan pers daerah, juga jurnalis dari berbagai media. (*)
