KALIANDA : Warga Indramayu, Provinsi Jawa Barat memastikan dan mengakui salah satu dari empat mayat tanpa kepala yang ditemukan di pesisir Lampung adalah keluarganya.
Mayat laki-laki tanpa kepala yang mengenakan kaos bertuliskan Mamae Zahra, Mimie Attar dengan gambar perahu nelayan bertuliskan Sinar Intan menjadi petunjuk.
Keluarga korban melalui nomor telpon hotline Polres Lampung Selatan memastikan jikalau mayat laki-laki itu adalah Kasdi. Dia adalah seorang nelayan penangkap cumi-cumi yang dinyatakan hilang sejak sebulan silam.
Rombongan nelayan berjumlah 9 orang melaut mencari ikan dan cumi-cumi. Namun saat di tengah Laut Jawa, kapal diterjang ombak besar hingga karam. Tiga orang dapat diselamatkan, sisanya sebanyak 6 orang dinyatakan hilang.
“Ada yang menghubungi hot line Polres Lampung Selatan mengaku dari warga Indramayu. Ia menyampaikan bahwa mayat yang menggunakan pakaian bertuliskan “Mamae Zahra” itu merupakan keluarganya,” kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin.
Mereka mengatakan pengguna kaos tersebut bernama Kasdi. Kaos itu identik milik Kasdi, nelayan yang hilang akibat kapal karam sebulan silam. Pihak keluarga juga sudah memberikan bukti berupa foto-foto Kasdi saat mengenakan kaos tersebut.
“Informasinya sebulan silam ada komunitas group nelayan berjumlah 9 orang melaut dan kapalnya tenggelam. Tiga orang selamat dan 6 orang lainnya tidak diketahui. Ini patut diduga merupakan korban dari kapal yang tenggelam di perairan Jawa,” ucap Kapolres.
Meskipun memiliki kecocokan dan identik dari pakaian yang dikenakan salah satu mayat, Kapolres mengungkapkan sesuai prosedur masih akan dilakukan pencocokan data melalui tes DNA terhadap keluarga.
“Kami akan melakukan tes DNA dari keluarga di Indramayu ini,” jelasnya.
Keluarga Bisa Cek Jenazah Langsung
Diakui pihak keluarga, karena terkendala biaya transportasi dan penjemputan ke Polres Lampung Selatan. Maka keluarga belum bisa melihat secara langsung atau screnning atas jenazah.
“Keluarga dari Indramayu yang kehilangan anggota keluarganya belum bisa kesini (Lampung Selatan) karena butuh biaya sangat besar,” sambungnya.
Jika dilihat dari kronologisnya bisa jadi, empat mayat yang ditemukan tanpa kepala adalah bagian dari enam orang nelayan hilang saat melaut. “Bagi keluarga nelayan Indramayu yang kehilangan anggota keluarganya bisa hubungi kami atau memeriksa langsung datang ke sini,” pungkasnya.(*)