Scroll untuk membaca artikel
Utama

Kebijakan Pemerintah Beli Rice Cooker Senilai Rp347,5 Miliar Dirujak Netizen

601
×

Kebijakan Pemerintah Beli Rice Cooker Senilai Rp347,5 Miliar Dirujak Netizen

Share this article
KOMENTAR NETIZEN : (Foto Kumparan.com)

RADARTV : Kebijakan pemerintah Indonesia membeli rice cooker senilai Rp347,5 miliar mendapatkan protes keras dari netizen. Di laman X kumparan.com, tulisan berjudul Rp347M Untuk Rice Cooker Gratis hingga Ahad 8 Oktober 2023, pukul 13.00 WIB sudah dilihat 79,8K, dengan 61 repost, 111 quotes dan 147 like.

Menariknya respon atau tanggapan netizen mayoritas memberikan kritik pedas. Kebijakan dengan landasan untuk menaikan konsumsi listrik masyarakat merupakan kebijakan sia-sia, tak sejalan dengan kebijakan penghematan anggaran.

Apalagi di tengah kondisi mahalnya harga beras dan terus anjloknya penghasilan masyarakat. Seperti disampaikan @brianxxx : perlu dicheck nih, siapa yg punya pabrik rice cooker yang akan dibagikan kepada rakyat.

Senada dikatakan @aryaxxx dia berkicau Presiden : Harga beras tetangga lebih mahal,

Mendagri : Masih ada talas, sagu, jagung, karena nasi banyak kadar gulag a baik untuk kesehatan

Menkeu : Mamam nih rice cooker gratis jadi dagelan yak

Lain lagi cuitan @al-fatihXXX : Tarif dasar listrik mahal, harga beras mahal, yg dibagiin rice cooker.

Begitu dengan @orlinxxx : Rakyat butuh sandang, pangan, papan harga2nya turun/ murah/ terjangkau…Bukan rice cooker

Serupa dengan @Nicxxxx : Harga rice cooker yg decent aj 300 ribu, kali 500 rb, totalnya 150 M. Taro tambah ongkos buat kargi, ms totalnya bs 347 M. Mark up berapa persen dah.

@joomxxx menyatakan : KPK wajib pelototi kebijakan aneh ini.

@biangxxx : cek perusahaan pemeang tender, spek roice cooker dan pabriknya

@spaajaxxx : wah dekat pemilu, biasa bagi bagi bansos

@tiwelxxx : modal buat pilpres, lumayan bisa bantu biaya kampanye.

Cuitan pedas ini wajib diperhatikan oleh pemerintah. Kebijakan ini dinilai sebagai akal-akalan dan tak rasional. Warga jelas membutuhkan harga beras murah, hemat listrik dan bayar murah. Bukan malah sebaliknya yang diminta lain yang diberi lain.

”Dari awal ini sudah akal-akalan. Jika memang tetap dipaksakan, aparat penegak hukum (APH) jaksa, polisi, KPK, dan BPK ramai – ramai pelototi program ini,” ujar netizen.

Program Terlalu Dipaksakan

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan program pengadaan alat masak listrik (AML) atau yang dikenal dengan rice cooker. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp347,5 miliar untuk pembelian 500 ribu unit rice cooker. Maka setiap kepala keluarga akan mendapatkan 1 unit rice cooker senilai Rp695 ribu rupiah.

Padahal di marketplace harga rice cooker berkualitas mulai Rp 100 hingga Rp200 ribu rupiah. Banyak sekali mudarat dari program ini. Potensi korupsi dimulai dengan penetapan harga yang terlalu mahal, proses lelang, proses pembagian antara lain tidak tepat sasaran dan penerima fiktif. (*)