Musim kemarau berkepanjangan yang melanda hampir diseluruh kota di indonesia menyebabkan gagal panen di sektor pertanian. Namun tidak bagi Kabupaten Way Kanan meski terkena dampak kemarau Kabupaten Way Kanan tetap bisa melakukan panen raya padi seluas 704 hektare masa tanam april-september 2019 tepatnya di Kampung Bumi Agung Kecamatan Bumi Agung.
Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony menjelaskan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas utama pembangunan di kabupaten way kanan dan menduduki peranan yang sangat strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat way kanan secara layak, karena hampir 80% penduduk way kanan bermata pencaharian di sektor pertanian, perkebunan.
Bidang tanaman pangan merupakan salah satu andalan dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Way Kanan dengan potensi luas lahan sawah ± sebesar 21.754 hektar.
Edward Antony menambahkan Panen Raya Padi tahun ini merupakan berkah bagi masyarakat Way Kanan, karena dimusim kemarau banyak kabupaten lain di Provinsi Lampung yang mengalami gagal panen karena faktor kemarau berkepanjangan, khusus Kampung Bumi Agung bisa panen padi seluas 704 hektare dan hampir selalu stabil setiap tahunya.
Panen Raya Tahun 2019 masa tanam April-September juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi masyarakat bumi agung, karena bukan hanya panen simbolis yang dilakukan tapi Wakil Bupati Way Kanan ikut memanen langsung padi menggunakan mesin pemanen padi.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian Provinsi Lampung Chrisna Putra yang hadir langsung di Panen Raya Padi menjelaskan Kabupaten Way Kanan untuk kedepanya bisa menjadi lumbung padi untuk Provinsi Lampung seperti beberapa kabupaten lainya. Chrisna menambahkan meski saat ini dilanda kekeringan dari hasil Pantauan Kementrian Pertanian bahwa Provinsi Lampung tidak termasuk Provinsi bencana kekeringan tapi kita selalu siap antisipasi.
Wakil Bupati Way Kanan juga Meresmikan Mesin Oven Padi yang berkapasitas 6 ton, serta berpesan kepada petani agar dapat memanfaatkan secara maksimal sarana dan prasarana yang telah diberikan dan kepada kelompok tani yang menerima bantuan alat dan mesin pertanian, serta selalu berkoordinasi dengan dinas terkait. (Ded/ Ase/Bow)
