LAMPUNG TIMUR- Anggota DPRD Provinsi Lampung Ketut Erawan menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (20/3/2022).
Acara ini menghadirkan dua narasumber yakni Kompol Sukadi dan Edi Rusdianto sebagai narasumber untuk memaparkan materi tentang Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Selain itu, Ketut Erawan juga mengundang tokoh maayarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat desa.
Dalam sambutanya, anggota komisi I DPRD Lampung ini memaparkan bahwa paham radikalisme terus berkembang di tengah kemajuan teknologi. Bahkan bisa masuk ke tingkat desa melalui media sosial, “Seiring berkembangnya kemajuan zaman, paham radikalisme dan terorisme bisa mempengaruhi masyarakat dengan mudah” ujarnya.
“Media sosial telah mengubah dunia. Karakteristik media sosial yang cepat dan memiliki jangkauan luas sangat mempengaruhi kemampuan kita berkomunikasi, membangun hubungan, mengakses, dan menyebarkan informasi, bahkan untuk sampai pada keputusan terbaik,” tambahnya.
Sementara itu, Edi Rusdianto mengatakan “Pancasila merupakan ideologi hidup di tengah masyarakat yang harus selalu dijaga, karena keutuhan Indonesia sebagai negara kesatuan tergantung dari bagaimana warga negara menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa,” ujarnya.
Salah satu cara menjaga nilai-nilai Pancasila adalah dengan memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan yang lebih luas sehingga masyarakat mendapat pemahaman yang lebih mendalam mengenai visi besar dari sebuah negara, serta memiliki landasan yang kokoh agar tidak jatuh kepada nilai-nilai yang merugikan bangsa.
Perkembangan wawasan kebangsaan diharapkan semakin pesat ketika dapat memanfaatkan segala sarana dan sumber daya yang ada, termasuk media sosial yang saat ini sedang digemari masyarakat. Agus menyampaikan bahwa nilai-nilai wawasan kebangsaan dapat diinformasikan secara luas kepada masyarakat dengan menggunakan media sosial, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk mengantisipasi nilai-nilai yang merugikan bangsa dan mengadopsi sikap mental yang mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.(*)