Scroll untuk membaca artikel
Ragam

Muhsin 29 Tahun Mengayuh Becak, Tetap Bertahan Ditengah Gempuran Ojek Online

29
×

Muhsin 29 Tahun Mengayuh Becak, Tetap Bertahan Ditengah Gempuran Ojek Online

Share this article

Perkembangan transportasi modern semakin pesat. Becak di Bandarlampung dahulu sangat mudah ditemukan, namun kini keberadaanya kian terpinggirkan.

Saat ini ojek online menjadi transportasi utama. Tentu, hal ini berdampak pada nasib pengayuh becak.

Seperti yang dialami oleh Muhsin, pria berusia 63 tahun ini sudah 29 tahun mengayuh becak. Mukhsin harus berpindah-pindah tempat mencari penumpang mulai dari mangkal di Pasar Prumnas Wayhalim, Jl Teuku Umar, hingga kedaton Kedaton.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup Muhsin mangkal mulai pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang. Dahulu pria yang kini memiliki 7 cucu mampu memenuhi kebutahan hidup dengan mengayuh becak. Namun kini, banyak penumpang beralih menggunakan ojek online.

“Dulu Alhamdulilah penghasilan bisa membeli beras. Kalau sekarang sepi, kadang cuma bawa uang 5000 karena engga ada penumpang” ungkap Muhsin saat ditemuai di Pasar Prumnas Way Halim (25/6).

Diusia yang tak lagi muda, tidak banyak pilihan Muhsin untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup bersama istrinya. Bahkan tak jarang Muhsin harus pulang dengan tangan hampa.

“Kadang cuma satu penumpang sehari malah pernah tidak ada tarikan pulang nggak bawa uang, ya bagaimana disukurin aja,” imbuhnya.

Walaupun kesulitan dalam bersaing dengan ojek online, tidak mengurangi semangat tukang becak untuk menawarkan jasa antar.(*)