Radartvnews.com- Tidak dikeluarkanya ijin pengoperasian stasiun Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) oleh Pemerintah Lampung Timur berakibat buruk bagi nelayan.
Iis salah satu Nelayan tradisonal Labuhan Maringgai, Lampung Timur mengeluh, pasalnya saat ini nelayan tak melaut akibat hilangnya solar dipasaran. “kami nggal melaut lah solar gak ada,” ujar Iis (30/9).
Hal senada disampaikan oleh Sakuat, langkanya solar ulah spekulan tengkulak yang sering membeli BBM bersubsidi jenis solar dengan jumlah banyak akibatnya stok solar disetiap stasiun pengisian bahan umum di wilayah Labuhan Maringgai kosong.
“banyak yang ngecor solar di borong jadi kami nggak kebagian, solar di setiap SPBU habis,” kata Sakuat.
Akibat kondisi ini nasib ratusan nelayan tradisional dipertaruhkan. Untuk mendapatkan solar nelayan harus merogoh kocek lebih dalam pasalnya harga solar dipengepul mencapai Rp7000 perliter.
Anggota DPRD Lampung Timur menyesalkan kondisi ini, pemerintah dinilai tak peduli dengan nasib nelayan. DPRD menyayangkan atas tidak dizinkanya pengoperasian SPDN di pesisir Kuala Penet. “nelayn susah kalau mau melaut kalau gak ada solar, pemerintah harusnya membantu untuk menyediakan solar,” katanya.
Nelayan berharap pemerintah membantu untuk menyediakan solar bagi nelayan.(sam/san)