BANDAR LAMPUNG- Pemerintahan Kota Bandarlampung, menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setelah lima siswa dan satu petugas SMK SMTI Bandarlampung terpapar covid-19.
Kepala SMK SMTI Bandarlampung Farid Hardiyana, membenarkan informasi tersebut, kejadian ini diketahui karena SMK SMTI Bandarlampung selalu melakukan tracing yakni tes antigen kepada siswa dan seluruh karyawan sekolah setiap harinya.
“Kami punya alat untuk tracing ke pelajar tiap harinya kami melakukan tes antigen untuk 50 orang, karena keterbatasan kondisi dari tenaga medis, selalu bergantian untuk setiap kelas dan untuk siswa yang terpapar ada 5 siswa dan seorang pegawai” ungkapnya.
Setelah adanya konfirmasi positif covid-19, Yuni Dwi Kurniawan selaku Kabag TU SMK SMTI Bandarlampung menambahkan pihak sekolah langsung melakukan tindakan preventif untuk mengisolasi mandiri siswa dan pegawai yang terpapar dan melakukan penyemprotan disinpektan disetiap sudut sekolah.
“Setelah ada konfirmasi positif kami langsung mengadakan tindakan preventif salah satunya penyemprotan disinfektan disetiap ruang kelas seluruh kelas kami disipektan kami sendiri memang sudah menyediakan sampai sejauh itu untuk disfektan maupun tes suhu badan”ujarnya.
Dalam pelaksanaan tracing yang dilakukan pihak sekolah terhitung sudah 250 orang dari 900 orang, termasuk pelajar dan pegawai sekolah. (CR1/CR6/SAN)