BANDARLAMPUNG : Keluarga besar civitas akademika Universitas Lampung tengah dihantam “badai” besar kasus korupsi. Menyusul operasi tangkap tangan (OTT) Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Karomani, di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu 20 Agustus 2022.
Rektor yang baru menjabat dua tahun ini diduga menerima suap senilai sekitar Rp 2 miliar.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menyatakan uang itu berasal dari penerimaan mahasiswa baru salah satu fakultas favorit.
“Terkait dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di universitas negeri Lampung tersebut,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Sabtu, 20 Agustus 2022.
KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menahan mereka sebelum memutuskan akan menetapkannya sebagai tersangka atau tidak. “Perkembangannya akan segera disampaikan,” sambunya.
Tim Radar Lampung TV mencoba menggali keterangan dengan mendatangi dua rumah pribadi dan satu rumah dinas.
Rumah pertama yang dikunjungi adalah sebuah rumah di Jalan Sultan Haji 01 Gang Dahlia Nomor 40, RT 9, Lingkungan II, Kota Bandar Lampung. Sebuah rumah yang tergolong mewah dimasanya dan cukup asri.
Di bagian depan ada semacam rumah monyet, yang disediakan bagi petugas keamanan untuk berjaga selama 1×24 jam.
Hasiono Musa, Kepala Lingkungan setempat menyatakan Karomani menempati rumah yang cukup luas itu sejak 10 tahun silam. Namun begitu, sejak dua tahun lalu atau terhitung sejak terpilih menjadi rektor. Rumah ini hanya sesekali dikunjungi.
”Ini adalah rumah pertama sewaktu dia (Karomani-red) masuk Lampung. Rumah ini masih ditempati kalau tidak salah oleh anaknya. Dia sekarang tinggal di Bataranila,” jelas Hasiono.
Punbegitu dengan rumah dinas di kompleks Unila, di Jalan Profesor Soemantri Brojonegoro suasana juga lengang. Hanya ada petugas keamanan yang sedang piket.
Suasana mewah terasa di sebuah rumah yang berada di pinggir Jalan Haji Komarudin, Kelurahan Rajabasajaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung. Sebuah rumah dengan pagar tinggi corak putih nyaris menutupi seluruh isi di bagian dalam. Sedikit warna coklat di gerbang dan atap rumah.
Nyaris tak ada selah untuk sekadar mengintip ke dalam, kecuali hanya bisa melihat bendera merah putih menjulang. Kasat mata rumah cukup mewah ini sepertinya masih anyar atau baru saja selesai dibangung.
Sejumlah alumni menyatakan sangat malu atas peristiwa yang sangat mencoreng nama baik Unila sebagai kawah candradimuka perguruan tinggi. (jsp)