PESAWARAN : Insiden perahu tenggelam hingga menyebabkan dua pemancing tewas tenggelam di perairan Tembikil, Mutun, Pesawaran, Ahad 2 Juli 2023, merupakan bukti lemahnya pengawasan transportasi laut.
Dari peristiwa yang menyebakan Wisnu dan Kristianto meninggal dunia ini tak sekadar karena faktor alam semata. Ada tupoksi yang tak dilaksanakan, karena menganggap selama ini perairan Pesawaran Provinsi Lampung relatif aman karena gelombang tidak terlalu tinggi hingga cocok untuk wisatawan dan pemancing.
Fungsi pembinaan masyarakat pantai dan perairan, edukasi, sosialisasi, patrol dan pengegakan hukum tak sepenuhnya berjalan. Termasuk pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi, pengendalian, serta pengawasan kegiatan kepelabuhanan.
”Tidak ada pemeriksaan rutin kelaikan perahu wisatawan atau pemancing. Termasuk memeriksa apakah sudah ada life jacket (jaket pelampung) termasuk sosialisasi cara penggunaan,” ujar salah satu pengguna jasa trip mancing.
Pengguna Perahu Wajib Tanya Keamanan
Sejauh ini, Dishub Pesawaran hanya memberi peringatan kepada masyarakat baik pengguna juga pemilik angkutan untuk memakai dan melengkapi atribut keselamatan.
Kadishub Pesawaran Ahmad Syafei mengatakan untuk pengguna jasa angkutan laut sebaiknya kritis dengan menanyakan kelengkapan keselamatan.
Banyak masyarakat tidak memperhitungkan keselamatan selama melakukan perjalanan laut.
Dishub selalu memperhatikan kelayakan perahu dan kapal di Dermaga Ketapang. “Kami akan pantau pendukung keselamatan selama perahu tersebut beroperasi, minimal miliki life jacket,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, dua pemancing asal Bandarlampung tewas karena tak bisa tenggelam. Dua korban ditinggalkan oleh nahkoda perahu serta rekan korban yang mencari pertolongan. Di perahu yang dihantam gelombang besar itu tak dilengkapi life jacket. (*)