Scroll untuk membaca artikel
Hukum dan KriminalNasional

Ini Kronologis Lengkap Temuaan Kejanggalan Wafatnya Siswa SPN Lampung

28
×

Ini Kronologis Lengkap Temuaan Kejanggalan Wafatnya Siswa SPN Lampung

Share this article
KECEWA : Keluarga menolak hasil autosi dan akan melaporkan kasus wafatnya siswa SPN Kemiling Advent Pratama Telaumbanua ke Mabes Polri dan Presiden Jokowi. (Foto Satrio O Wijoyo)

2. Sekira jam 17.15, Kapolsek dan anggota datang menyampaikan bahwa mereka turut berdukacita atas kepergian meninggalnya ananda APT dan saya menanyakan penyebabnya apa?
Disampaikan bahwa menurut informasi terjatuh dan ketika ditanya penyebabnya apa. Mereka menyampaikan untuk lebih jelas datang ke Rumah Sakit Bhayangkara di Bandarlampung.

3. Jam 17.30 datang menggunakan mobil dinas polisi, tiba di rumah sakit sekitar jam 19.20 WIB, dan langsung Kepala SPN Kombes Frengky. Kombes Frengki menyampaikan saat peristiwa dia tidak ada di lokasi karena sedang zoom meeting dengan Mabes Polri.

Kombes Frengky baru diberitahu berdasarkan laporan dari anggota bahwa APT meninggal dunia oleh karena terjatuh saat bina fisik menjelang makan siang.

Saat itu, tindakan yang dilakukan APT ditolong beramai-ramai setelah terjatuh, diperiksa kesadarannya dan bangun menurut keterangan APT masih bisa berkomunikasi.

Tidak lama setelah itu pingsan, karena pingsan dilakukan tindakan medis di SPN untuk datang melakukan pertolongan.

Antara jam 12-14 siang, karena APT tidak memberi kesadaran maka dilarikan ke RS Bhayangkara jam 14.00 WIB di ruang IGD. Pukul 14.45 WIB Tim RS Bhayangkara menyatakan ananda APT sudah meninggal dunia.

Saat di RS Bhayangkara  ketika melihat jenazah tidak di ijinkan untuk memfoto jasad APT oleh petugas rumah sakit (padahal orang tua korban menunggu fotonya untuk lebih jelas).

4. Saat itu, yang bisa disaksikan adalah pelipis ada luka di kantong mata dan bibir luka sobek, kepala diikat saat ditanya dijawab oleh petugas karena terjatuh.

Di belakang kepala hitam-hitam, di pinggang keluar darah seperti jelly, di pinggang kiri dan kanan dan jari telunjuk diperban.

Baju Advent Pratama Telaumbanua terlihat sobek guntingan, dijawab petugas untuk terapi alat kejut jantung. Lalu sepakat tidak di autopsi, jam 22.00 WIB, jenazah dimandikan jam 23.00 dipakaikan baju.

Sampai disitu belum ada kecurigaan. Dari pihak SPN menyampaikan bagaimana caranya saya mengirimkan ke Nias karena saat itu maskapai penuh. Maka pesawat cargo mengantar jenazah, tidak bisa bareng dengan kami.

5. Pesawat cargo berangkat jam 5 pagi menuju Silangit. Tanggal 16 Agustus 2023, jam 7 pagi bersama keluarga (3 orang) dari Bandar Lampung terbang ke Nias bersama Kepala SPN Kombes Frengky.

Ketika di Medan, jam 12.00 WIB, mendengar informasi bahwa APT tidak meninggal karena terjatuh tetapi karena penganiayaan.

Akhirnya konsultasi dengan keluarga besar untuk mendesak agar jenazah di autopsi dan akhirnya minta Kombes Frengky mendampingi kami, dan autopsi di RSUP Adam Malik Medan. Jam 15.00 Wib jenazah sampai di Bandara Silangit, diperintahkan langsung dibawa ke RSUP Adam Malik.

Keluarga minta tolong Kombes Frengky, agar jenazah di autopsy. Setelah mendapat surat permohonan ke Polda Lampung, baru keesokan harinya tanggal 17 Agustus dilakukan autopsi.

Sebelumnya, keluarga diminta melihat kondisi utuh korban dalam posisi telanjang.

Dari situ ditemukan kejanggalan: