KALIANDA : Tim SAR gabungan dibantu ratusan warga Way Megat, Kecamatan Palas, mencari keberadaan FS yang tenggelam di Pantai Ketang, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Tidak lebih dari 25 jam, sejak dinyatakan hilang. Tim SAR dibantu polisi, TNI dan nelayan berhasil menemukan jasad siswa SMP Negeri Palas, pada Senin 19 September 2023. Lokasinya masih tetap berada di titik korban tenggelam.
Suara tangis pecah, tatkala Tim SAR menginformasikan penemuan sang bocah berusia 13 tahun. Bahkan, Yahyaudin ayah korban sempat tidak sadarkan diri. Selanjutnya, jasad dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
”Alhamdulilah korban FS ditemukan oleh tim SAR gabungan di lokasi kejadian tenggelam,” ujar Koordinator Pos SAR Bakauheni Febri Yanda mendampingi Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan ayah korban. Anak sulungnya itu tidak pamit berangkat menuju pantai. Bersama tujuh rekan lainnya, mereka tiba di Pantai Ketang sekira pukul 14.00 WIB hari Ahad 17 September 2023.
Saat asik berenang tanpa pengawasan dan tidak mengenakan pelampung (life jacket), tiba-tiba datang ombak besar dan langsung menggulung korban.
”Anak saya, pergi tidak pamit mau berangkat main ke pantai. Saya kaget, begitu dapat telepon jika anak saya tenggelam,” jelasnya.
Nasrudin, guru SMPN Palas yang ada di lokasi kejadian mengatakan seluruh siswanya itu murni berangkat atas kehendak sendiri. Bukan sedang mengikuti kegiatan atau program dari sekolah.
Pihaknya meminta insiden siswa tenggelam ini dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya. Yakni, siswa harus jujur dan pamitan kepada orang tua mau kemana.
”Jika anak-anak melakukan kegiatan yang mengandung risiko, sebaiknya mendapat penjagaan dari orang dewasa,” jelasnya.
Saat ditemukan, kondisi tubuh pelajar SMP itu masih utuh. Selanjutnya, jenazah di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Pantai di Lampung Selatan Relatif Berbahaya
Sejumlah insiden warga disapi ombak dan tenggelam di pantai Kabupaten Lampung Selatan kerap terdengar. Kawasan perairan laut yang membentang dari pantai timur, Bakauheni hingga perbatasan Tarahan memiliki karakter yang sangat berbahaya.
Memiliki pantai berbatu karang, dengan tipikal langsung menjorok dalam. Karena berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan Laut Jawa, serta sangat sedikit pulau-pulau menyebabkan ombak dan gelombang sangat tinggi.
”Kami mengimbau kepada warga lebih hati-hati. Kepada pemilik pantai yang dikomersilkan harus melengkapi diri dengan memasang garis aman berenang, memberikan life jacket dan memiliki petugas pengaman pantai,” sambung Febri Yanda.
Sebelumnya sejumlah santri dari ponpok pesantren di Kecamatan Sidomulyo tewas tenggelam. Meski sudah diawasi guru, namun ombak sangat besar mampu menggulung mereka. (*)