Scroll untuk membaca artikel
Utama

Panen Padi Di Lampung dan 4 Provinsi Diprediksi Anjlok, Harga Beras Terus Naik

1380
×

Panen Padi Di Lampung dan 4 Provinsi Diprediksi Anjlok, Harga Beras Terus Naik

Share this article
PRODUKSI TURUN : Persawahan di Kabupaten Pringsewu menjelang panen. di tengah fenomena el nino. (Foto Hendarto Setiawan)

BADAN Pusat Statistik (BPS) memperingatkan fenomena el nino menyebabkan potensi terjadinya defisit beras dalam negeri. BPS memprediksi terjadi penurunan panen padi bulan September-November 2023.

Anjloknya produksi beras ini terjadi di wilayah- produsen utama provinsi penghasil beras di Indonesia. Terdapat potensi luas panen padi nasional di bulan November-Desember 2023 melanjutkan penurunan.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, pemerintah Indonesia harus mewaspadai potensi peningkatan defisit beras sampai bulan November 2023.

“Luas panen padi nasional di bulan November dan Desember terlihat akan terus menurun. Produksi padi nasional dalam juta ton gabah kering giling (GKG) juga kelihatannya nanti di bulan sama mengalami tren turun,” kata Amalia.

Pihaknya memperkirakan terjadi defisit beras tahun 2023 dan memang ini seperti siklus tahunan. Untuk kebutuhan konsumsi beras rata-rata per bulan di Indonesia 2,55 juta ton per bulan.

”Di akhir tahun, Oktober, November, Desember kita selalu mengalami defisit produksi beras,” tambahnya.

Produksi di 5 Provinsi Tertinggi

BPS memaparkan ada 5 provinsi dengan potensi panen padi tertinggi di bulan September-November 2023, dengan market share sekitar 60%.

Hanya saja, produksi padi di 5 provinsi ini diprediksi merosot tajam. Menyusul penurunan luas panen di wilayah-wilayah tersebut.

Tercatat, hanya Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan yang mengalami kenaikan luas panen. Masing-masing di bulan September, Oktober, dan November 2023.
Di bulan November 2023, Sumatra Utara masuk dalam 5 provinsi dengan panen padi terbesar, menggeser Lampung.

Mengacu data paparan saat rapat inflasi tersebut, pada bulan September 2023, curah hujan di 5 provinsi panen padi tertinggi RI diprediksi dalam kategori rendah dengan level berbeda. Paling rendah di Jawa Timur, Lampung, dan Jawa Tengah.

”Di bulan Oktober 2023, curah hujan di kelima provinsi masih dilaporkan rendah, namun levelnya membaik dibandingkan bulan September 2023.

Untuk bulan November 2023, hanya Sulawesi Selatan dan Jawa Timur diprediksi mengalami curah hujan rendah, sedangkan 3 daerah lain dalam kategori curah hujan menengah.

Curah hujan pada bulan September-November 2022 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2022. ”Harus ada langkah antisipatif dari pemerintah untuk mengatasi produksi turun, dan harga beras naik,” ujarnya. (*)

Perkembangan luas panen (ha) dibandingkan bulan sama tahun 2022:

September 2023:
1. Sul. Selatan 174,67 ribu ha ke 136,72 ribu ha
2. Jawa Barat 137,01 ribu ha ke 122,04 ribu ha
3. Jawa Timur 78,33 ribu ha ke 82,82 ribu ha
4. Lampung 76,07 ribu ha ke 72,69 ribu ha
5. Jawa Tengah 68,92 ribu ha ke 56,94 ribu ha

Oktober 2023:
1. Jawa Barat 123,57 ribu ha ke 118,86 ribu ha
2. Sul. Selatan 105,47 ribu ha ke 95,08 ribu ha
3. Jawa Tengah 84,26 ribu ha ke 70,40 ribu ha
4. Lampung 63,65 ribu ha ke 67,46 ribu ha
5. Jawa Timur 82,19 ribu ha ke 65,68 ribu ha

November 2023:
1. Jawa Barat 103,29 ribu ha ke 92,63 ribu ha
2. Sul. Selatan 68,09 ribu ha ke 75,58 ribu ha
3. Jawa Timur 93,29 ribu ha ke 71,97 ribu ha
4. Jawa Tengah 71,75 ribu ha ke 55,22 ribu ha
5. Sum.Utara 28,83 ribu ha ke 24,88 ribu ha.