Scroll untuk membaca artikel
Utama

Apa Itu Tes DNA, Manfaat, Prosedur, Berapa Biaya dan Apakah Ditanggung BPJS Kes?

389
×

Apa Itu Tes DNA, Manfaat, Prosedur, Berapa Biaya dan Apakah Ditanggung BPJS Kes?

Share this article
Foto Ilustrasi Tes DNA. (Istock)

RADARTV : Masyarakat kerap disuguhi pemberitaan terkait tes DNA. Semisal dalam berita ditemukanya empat mayat tanpa kepala di Lampung. Informasi mencari tahu identitas dua bayi tertukar di Bogor, atau kepastian anak yang dilahirkan Verny Hasan apakah merupakan anak Denny Sumargo.

Lantas apa itu tes DNA, bagaimana prosedurnya, apa manfaatnya dan berapa kisaran biayanya ?

Apa Itu Tes DNA ?

Tes DNA atau deoxyribonucleic Acid merupakan tes genetika yang menjadi sangat penting dalam ilmu genetika dan kedokteran modern. Tes DNA memungkinkan untuk memahami informasi genetika secara menyeluruh dan dapat menentukan garis keturunan secara biologis.

Kemudian dilakukanlah pencocokan antara obyek (semisal korban meninggal tanpa identias dan keluarganya atau untuk menentukan identitas anak atau orang tua.

Jadi dari tes ini memungkinkan siapa saja untuk memahami informasi genetika yang terkandung dalam DNA dan dapat memberikan wawasan tentang faktor risiko genetika, asal usul, dan karakteristik individu.

Tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel bahan biologis. Seperti darah, air liur, rambut, atau cairan tubuh lainnya. Setelah itu, DNA dari sampel tersebut periksa guna identifikasi terkait informasi genetik.

Apa Manfaat Tes DNA ?

Banyak sekali manfaat tes DNA ini, antara lain:

Kepentingan Hukum dalam Uji Forensik

Uji atau tes forensik melalui pemeriksaan DNA, gunanya untuk mengidentifikasi seseorang dengan kaitan penyelidikan suatu kasus atau kepentingan hukum. Tes dilakukan guna mengetahui identitas melalui pemeriksaan bagian tubuh atau jasad insiden kecelakaan atau peristiwa.

Kepolisian akan menempuh tes forensik untuk memastikan identitas korban. Uji forensik juga berguna untuk mengungkap banyak kasus kriminal. Antara lain, korban tewas tanpa identitas, pemerkosaan, penelusuran terkait informasi anak biologis, hingga pembunuhan.

Memeriksa Kelainan Genetika

Tes DNA juga bermanfaat menelusuri adanya kelainan genetika pada individu. Biasanya pemeriksaan dilakukan pada seseorang untuk menggali informasi kelainan genetik tertentu, seperti down sindrom.

Carrier Testing

Guna tes DNA selanjutnya yakni untuk mengetahui seseorang yang mempunyai genetik tertentu dengan melakukan uji pembawa atau carrier testing. Umumnya tes ini dijalankan oleh pasangan suami istri untuk menentukan perencanaan kehamilan.

Prenatal atau Uji Pra-Kelahiran

Tes DNA ini berguna mendeteksi adanya perubahan pada gen bayi yang masih di dalam perut ibu. Tes ini direkomendasikan bagi orang tua yang khawatir bayi mereka memiliki risiko kelainan kromosom atau genetik.

Tes Pra-Implantasi Bayi Tabung

Tes DNA juga dilakukan pasutri yang tengah menjalani program bayi tabung. Uji pra-implantasi memiliki tujuan untuk mengetahui perubahan pada individu yang terbentuk menggunakan teknik tertentu seperti bayi tabung.

Pemeriksaan akan mengambil dan meneliti bagian kecil dari sel telur yang telah dibuahi di luar rahim. Cek bertujuan untuk memeriksa ketidaknormalan genetika pada proses bayi tabung.

Memeriksa Kondisi Bayi Baru Dilahirkan 

Tes DNA bermanfaat untuk memantau kondisi bayi baru dilahirkan. Tujuannya untuk mengetahui kelainan genetik sejak dini, mencegah, serta mengobatinya.

Prosedur Tes DNA

Dalam suatu peristiwa hukum, biasanya aparat penegak hukum (APH) akan melakukan tes DNA antara korban (semisal kecelakaan atau pembunuhan) dengan orang atau keluarga yang diidentifikasi memiliki kedekatan dengan korban.

Kemudian adalagi tes DNA yang dilakukan mandiri. Semisal untuk mencari tahu penyebab penyakit, menetukan anak siapa atau perkiraan rencana kehamilan.

Berapa Biaya Tes DNA ?

Biaya tes DNA relatif mahal dan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Di Lampung dan juga di Indonesia biaya tes ini berkisar mulai Rp7 juta hingga Rp10 juta lebih. Namun di sejumlah rumah sakit di Jakarta terendah bisa mencapai Rp4 juta. Mengapa mahal ? karena pengujian sampel harus dijalani di laboratorium di luar negeri. (*)