radartvnews.com – Tidak hanya bagi yang hobi membaca, anda yang bukan seorang Kutu Buku saja pasti akan merasa betah berlama-lama di perpustakaan Universitas Malahayati, Bandar Lampung ini.
Di dalam Perpustakaan Univesitas Swasta yang berada di Jalan Pramuka, Kemiling, Bandar Lampung ini terdapat sungai buatan berisi ikan mas, pohon-pohon buatan nan rindang dan berbagai jenis Rumah Adat dari seluruh Provinsi Di Indonesia juga ada disini.
Selain dipenuhi puluhan ribu koleksi buku, perpustakaan Universitas Malahayati juga dilengkapi komputer guna mengakses perpustakaan digital. Terletak di lantai tujuh bangunan induk, perpustakaan unik ini memberikan pengalaman membaca buku yang berbeda dari biasanya, begitu melangkah ke dalamnya, anda akan melihat empat baris rak buku yang memanjang hingga ke ujung ruangan, rak-rak buku itu dikelilingi sungai buatan selebar 1,5 meter, di sela-sela rak buku, terdapat pohon besar dengan kursi-kursi di bawahnya.
Ada puluhan miniatur Rumah Adat Dari Berbagai Provinsi, dari Aceh hingga Papua Barat, di dalam Rumah-Rumah Adat, Mahasiswa dapat berdiskusi. perpustakaan unik ini beroperasi dari pagi hingga malam hari, tepatnya pukul 22.00 wib. Selain mahasiswa Universitas Malahayati, para pelajar dari Kampus Lain pun diizinkan untuk mengunjungi dan menggunakan fasilitas yang tersedia dengan syarat mendaftar menjadi anggota perpustkaan terlebih dahulu.
Wakil Rektor III Universitas Malahayati, Dessy Hermawan mengatakan, dengan kehadiran miniatur Rumah Adat, pihaknya dapat memperkenalkan kekayaan Budaya Indonesia.
Menurut Dessy Hermawan, perpustakaan Universitas Malahayati memiliki buku sebanyak 9000 Copy Buku Dengan 19 Ribu Judul Buku, dan jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena mereka selalu Meng-Up Date koleksi bukunya, di antaranya ada yang merujuk ke Universitas Harvard dan beberapa Perguruan Tinggi lain yang diyakini cukup layak buat referensi Mahasiswa.
Kedepan selain dari penataan perpusatakaan yang unik, pihaknya akan terus menambah koleksi buku yang dibutuhkan Mahasiswa maupun masyarakat di Provinsi Lampung(Gal/Jef)
