BANDARLAMPUNG – Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Cipayung Plus menggelar aksi penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Muhammad Tahta Koordinator IMM ( Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ) menyampaikan lima tuntutan.
- Mendesak Pemerintah untuk mengusut dan menindak tegas para mafia migas
- Mendesak Pemerintah untuk mendistribusikan Bansos secara merata dan tepat sasaran
- Mendesak Pemerintah mengendalikan harga bahan pokok untuk kembali stabil
- Tunda Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berdampak secara langsung pada rakyat dan dialihkan untuk kepentingan subsidi BBM
- Meminta Pemerintah untuk mengoptimalkan pajak negara dan didistribusikan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat
Beberapa perwakilan diterima berdiskusi oleh Wiyadi Pimpinan DPRD Bandar Lampung.
Wiyadi mengatakan telah menerima aspirasi dari para mahasiswa. Dia berjanji meneruskan aspirasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung maupun Pusat. Kemudian lima tuntutan itu akan di proses selama kurang lebih 3 hari kerja.
Sebelumnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga menggelar aksi namun tidak dapat berdialog Dengan Dewan .
Menanggaapi ini, Wiyadi menyampaikan bahwa pihaknya bukan tidak ingin menemui para massa aksi, hanya saja pihaknya siap untuk berdiskusi dengan 50 sebagai perwakilan namun tidak ada titik temu untuk berdiskusi. (dis/san)
