JAWA BARAT- Membuka bulan ketiga di tahun 2023, kabar membanggakan hadir dari salah satu sekolah dasar di BandarLampung. Muhammad Fajar Afif,guru sekaligus sabeum (pelatih taekwondo) dan Nirwasita Zahwa Ramadhani (siswi kelas 4) SDIT Pelita Khoirul Ummah (PelitaKU) meraih medali perak dalam ajang kejuaraan nasional SS Teenager Challenge Bogor 2023.
Kejuaraan yang memperebutkan piala Menpora ini berlangsung pada tanggal 10 hingga 12 Maret 2023 di Bogor, Jawa Barat. Muhammad Fajar Afif meraih juara dua kategori kyourugi kelas Fin Putra, sedangkan Zahwa meraih juara 2 kategori poomsae individual putri.
Afif, begitu ia biasa disapa, menyampaikan bahwa kejuaraan ini bukanlah pengalaman pertamanya di bidang taekwondo. Pria yang telah menggeluti olahraga taekwondo sejak masih belajar di tingkat SMP ini menyampaikan bahwa impiannya di dunia taekwondo masih panjang.
“Masih banyak impian dan cita-cita saya di (olahraga) taekwondo. Salah satunya juara di event internasional. Dulu pas awal ikut taekwondo, sekadar olahraga dan belajar bela diri saja. Tapi lama-lama saya pahami bahwa olahraga taekwondo ini olahraga prestasi, dan dapat banyak membantu di pendidikan dan karier kita.” Jelas pria berkulit sawo matang ini.
Berbeda dengan Afif yang sudah lama bergelut di dunia taekwondo, Zahwa mengungkapkan bahwa ia menggemari taekwondo karena ingin bisa memiliki kemampuan bela diri.
Soal pencapaian, Afif juga menyampaikan bahwa berkat prestasinya di taekwondo, dulu ia berhasil diterima di Univeritas Lampung lewat jalur undangan. Kegigihannya dalam berlatih taekwondo mengantarkannya pada banyak peluang.
“Banyak pengalaman tak terlupakan. Waktu mau berangkat kejuaraan di Ponorogo, kaki saya sempat tertusuk besi pondasi saat latihan di Pahoman. Alhamdulillah saya dapat medali emas ketika bertanding.” Ungkapnya dengan sumringah saat ditanyai tentang pengalamannya di bidang taekwondo.
Berbeda dari Afif, Zahwa juga punya pengalaman yang menurutnya tak terlupakan. “Pengalaman tak terlupakan, bisa split. Soalnya split itu sampai sakit-sakitan biar bisa.” Ucap siswi kelas 4 di SDIT Pelita Khoirul Ummah ini.
Kejuaraan nasional ini juga tentu menjadi pengalaman mengesankan bagi Zahwa yang masih belia. Meski belum berhasil meraih medali emas, baginya event ini menjadi moment yang membuat ia makin semangat berlatih.
“Seneng bisa tanding sampai sini (kejuaraan nasional). Bisa jalan-jalan, dan dapat teman baru. Bersyukur, walaupun nggak juara 1.” Ungkap Zahwa yang juga punya hobi bermain musik.
Olahraga taekwondo merupakan salah satu olahraga yang memiliki banyak tingkatan, sehingga membutuhkan komitmen besar dalam melakukan latihan.
“Untuk adik-adik yang ingin mulai latihan taekwondo, kalian harus berani memulai dan mencoba. Kuncinya adalah tekun, karena sesuatu yang ditekuni pasti akan mendapatkan hasilnya.
Taekwondo juga bisa membuat kita belajar disiplin, belajar tentang etika, dan yang paling penting berprestasi.” Pesan Afif bagi anak-anak yang tertarik dengan taekwondo.
Pada anak-anak, dukungan orang tua menjadi kunci utama dalam tiap proses dan capaiannya.
“Orang tuaku selalu mendukung. Selalu menyemangati bahkan antar jemput Zahwa.” Ungkap Zahwa.
Sebagai sabeum, Afif juga berpesan pada orang tua agar terus memberikan support kegiatan anak. Baginya, tiap anak memiliki kelebihan dan orang tua perlu melihat minat dan bakat anak. Sebagai olah raga prestasi yang berjenjang, orang tua akan merasakan manfaatnya bagi anak.
Capaian Afif dan Zahwa merupakan salah satu pencapaian besar dari SDIT PelitaKU. Rasa bangga juga disampaikan oleh pihak sekolah terkait prestasi yang diraih oleh guru dan siswanya.
“Tentunya kami bangga dengan prestasi ini. Bukan hanya tentang pencapaiannya di kancah nasional, tetapi juga bangga dengan kegigihan dan komitmen dari Sabeum Fajar Afif dan Zahwa. Semoga bisa jadi motivasi untuk teman-teman lainnya.” Ungkap pihak SDIT PelitaKU.(rls)
