Scroll untuk membaca artikel
Religi

Kisah Penggembala Biri-biri yang Suka Berbohong dan Serigala Versi Kitab Mutholaah

836
×

Kisah Penggembala Biri-biri yang Suka Berbohong dan Serigala Versi Kitab Mutholaah

Share this article
Grafis Orami

Masih ingat Kisah Penggembala Biri-biri dan seekor Serigala yang sempat sekilas diangkat tokoh Upin-Ipin saat pementasan Theater sekolahnya dalam film kartun anak Upin-ipin. Begini kisah sebenarnya yang diceritakan versi kitab Bahasa Arab Mutholaah.

 

Pada zaman dahulu, terdapat seorang pemuda yang menggembala biri-biri di sebuah padang rumput di puncak bukit tepian hutan. Tak jauh dari padang rumput tempat si pemuda menggembalakan biri-birinya terdapat beberapa penduduk desa yang bertani di ladang sedang bercocok tanam di kaki bukit.

 

Suatu hari si pemuda datang ke padang rumput untuk menggembalakan biri-birinya, sementara beberapa penduduk desa seperti biasa berada di ladang kebunnya.

 

Tiba-tiba, si pemuda menjerit, “Tolong……Tolong….Tolong Ada Serigala datang…Tolong Ada Serigala datang” teriak si pemuda

 

Sontak saja teriakan pemuda membuat penduduk yang sedang ada di kaki bukit langsung mendengar teriakan pemuda si penggembala dan berlari ke puncak bukit secara tergesa-gesa.

 

Namun alangkah terkejutnya penduduk saat tiba dipuncak bukit, mereka tidak mendapati ataupun melihat adanya hewan Serigala. Mereka hanya dapat melihat si Pemuda penggembala biri-biri sedang duduk di bawah gubuk sambal tertawa terbahak-bahak.

 

Sambil tertawa pemuda si penggembala biri-biri berkata, “’Hahaa…Hahaha Kamu semua telah tertipu!” Ujar si pemuda

 

Setelah mendengar ucapan si pemuda penggembala biri-biri, penduduk sangat marah dan meninggalkan si pemuda kembali ke ladang.

 

Kesokan harinya pemuda si penggembala biri-biri kembali ke padang rumput di puncak bukit menggembalakan ternaknya. Saat sedang santai di ladang kebun, penduduk Kembali mendengar si pemuda yang menjerit seraya berteriak untuk kedua kalinya.

“Serigala datang….Serigala datang…….Tolong…Tolong” Teriak si Pemuda.

 

Setelah Penduduk di kaki bukit mendengar jeritan itu, mereka sekali lagi mengambil alat lalu berlari ke puncak bukit secara tergopoh-gopah.

 

Namun hal yang sama kembali didapati penduduk  Ketika sampai di puncak bukit, sekali lagi mereka tidak dapat melihat serigala. Mereka hanya dapat melihat si pemuda penggembala biri-biri yang kembali tertawa terbahak-bahak.

Pemuda si penggembala biri-biri kembali berkata, “’Hahaha..Kamu tertipu sekali lagi” ujarnya

Hal ini membuat penduduk menjadi lebih marah dan mengumpat si pemuda yang telah menipu mereka.