Scroll untuk membaca artikel
Lampung Tengah

Saling Tatap, Dua Remaja Dianaya Sekelompok Pemuda

3
×

Saling Tatap, Dua Remaja Dianaya Sekelompok Pemuda

Share this article
TUNTUT KEADILAN : Laporan polisi atas dugaan kasus penganiayaan dua remaja di Seputihagung, di Polres Lampung Tengah. (Foto Net)

RADARTVNEWS.COM Perkara saling tatap dua remaja menjadi korban penganiayaan sekelompok pemuda di perlintasan kereta api Selusuban, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah, 1 Juli sekira pukul 23.00 WIB.

Kasus ini sudah dilaporkan kepada Polres Lampung Tengah. Namun hingga hampir satu bulan, belum ada perkembangan. Dalam laporan sudah disertai dengan bukti visum et repertum dari rumah sakit.

”Masak sudah satu bulan belum ada progres. Jika tidak maka kami akan laporkan ke Polda Lampung dan Mabes Polri,” ujar Suwardi, orang tua korban.

Kronologis Peristiwa

Orangtua korban menjelaskan peristiwa penganiayaan ini terjadi saat dua remaja Kampung Margo Mulyo, Kecamatan Anak Tuha pulang dari pasar malam di Kampung Fajar Asri, Seputih Agung.

Dani dan Rino mengendarai sepeda motor. Tiba di perlintasan kerta api, dua remaja ini melambatkan sepeda motor dan sempat melihat ada pemuda nongkrong di dekat perlintasan rel.

Sekilas terjadi saling tatap pandang. Merasa ditantang, sejumlah pemuda yang diduga mabuk minuman keras merasa emosi. Mereka membentak dan menyerbu ke arah dua remaja sambil melayangkan pukulan.

Meski sudah merasa terdesak, para pemuda terus merangsek ke depan, mencoba menyerang. Korban tidak tahu penyebab kelompok pemuda tiba-tiba itu main pukul.

”Tolonglah pak proses, kelompok pemuda itu sudah sangat meresahkan,” jelasnya.

Kelompok Pemuda Arogan

Kelik Sumantri warga RT 1 Selusuban mengatakan keberadaan anak anak muda di tepi perlintasan rel itu sangat mengganggu. Mereka kerap mencari gara gara keributan atau tawuran kepada siapa saja yang melintas.

Tidak kurang lima kali keributan dengan pemicu tidak jelas. Pelaku main kejar dan lempar batu hingga kendaraannya kena dampak. ”Bahkan mobil saya kena lempar dan penyok, mereka gak mau ganti,” paparnya.

Sejauh ini pihak Polres Lampung Tengah belum bisa memberikan keterangan terkait masalah ini. (*)